مسند أحمد ٢١٧١٨: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا هِقْلٌ يَعْنِي ابْنَ زِيَادٍ عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ حَدَّثَنِي رَجُلٌ فِي مَجْلِسِ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ قَالَ دَخَلْتُ مَسْجِدَ حِمْصَ فَجَلَسْتُ إِلَى حَلْقَةٍ فِيهَا اثْنَانِ وَثَلَاثُونَ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ الرَّجُلُ مِنْهُمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُحَدِّثُ ثُمَّ يَقُولُ الْآخَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُحَدِّثُ قَالَ وَفِيهِمْ رَجُلٌ أَدْعَجُ بَرَّاقُ الثَّنَايَا فَإِذَا شَكُّوا فِي شَيْءٍ رَدُّوهُ إِلَيْهِ وَرَضُوا بِمَا يَقُولُ فِيهِ قَالَ فَلَمْ أَجْلِسْ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مَجْلِسًا مِثْلَهُ فَتَفَرَّقَ الْقَوْمُ وَمَا أَعْرِفُ اسْمَ رَجُلٍ مِنْهُمْ وَلَا مَنْزِلَهُ قَالَ فَبِتُّ بِلَيْلَةٍ مَا بِتُّ بِمِثْلِهَا قَالَ وَقُلْتُ أَنَا رَجُلٌ أَطْلُبُ الْعِلْمَ وَجَلَسْتُ إِلَى أَصْحَابِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ أَعْرِفْ اسْمَ رَجُلٍ مِنْهُمْ وَلَا مَنْزِلَهُ فَلَمَّا أَصْبَحْتُ غَدَوْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا أَنَا بِالرَّجُلِ الَّذِي كَانُوا إِذَا شَكُّوا فِي شَيْءٍ رَدُّوهُ إِلَيْهِ يَرْكَعُ إِلَى بَعْضِ أُسْطُوَانَاتِ الْمَسْجِدِ فَجَلَسْتُ إِلَى جَانِبِهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَأَخَذَ بِحُبْوَتِي حَتَّى أَدْنَانِي مِنْهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّكَ لَتُحِبُّنِي لِلَّهِ قَالَ قُلْتُ إِي وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِلَّهِ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمُتَحَابِّينَ بِجَلَالِ اللَّهِ فِي ظِلِّ اللَّهِ وَظِلِّ عَرْشِهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ قَالَ فَقُمْتُ مِنْ عِنْدِهِ فَإِذَا أَنَا بِرَجُلٍ مِنْ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَانُوا مَعَهُ قَالَ قُلْتُ حَدِيثًا حَدَّثَنِيهِ الرَّجُلُ قَالَ أَمَا إِنَّهُ لَا يَقُولُ لَكَ إِلَّا حَقًّا قَالَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ قَدْ سَمِعْتُ ذَلِكَ وَأَفْضَلَ مِنْهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَأْثِرُ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَحَابُّونَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَبَاذَلُونَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَزَاوَرُونَ فِيَّ قَالَ قُلْتُ مَنْ أَنْتَ يَرْحَمُكَ اللَّهُ قَالَ أَنَا عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ قَالَ قُلْتُ مَنْ الرَّجُلُ قَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ
Musnad Ahmad 21718: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami Abu Shalih Al Hakam bin Musa telah bercerita kepada kami Hiql bin Ziyad dari Al Auza'i telah bercerita kepadaku seseorang di majelis Yahya bin Abu Katsir dari Abu Idris Al Khaulani berkata: Aku masuk ke masjid Himsh, aku duduk disuatu halaqah, disana ada tigapuluh dua sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Seseorang dari mereka berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, lalu ia bercerita. Dan yang lain berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda. Diantara mereka ada pemuda bermata hitam dan lebar, gigi putih bersinar, bila mereka mempermasalahkan sesuatu, mereka merujukkannya pada pemuda itu dan mereka menerima kata-katanya dengan rela. Aku tidak pernah menghadiri suatu majlis sepertinya sebelum dan setelahnya, aku tidak mengenal nama dan kedudukan seorang pun dari mereka. Aku pun bermalam disuatu malam dengan indahnya. Abu berkata: Aku adalah orang yang menuntut ilmu, aku berteman dengan sahabat-sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tidak mengenal nama dan kedudukan seorang pun dari mereka. Dipagi harinya, aku pergi ke masjid dan ternyata aku bersama orang yang menjadi rujukan mereka bila mereka memperselisihkan sesuatu, ia shalat menghadap salah satu tiang masjid, aku duduk didekatnya. Seusai shalat aku berkata: Hai hamba Allah! Demi Allah, aku mencintaimu karena Allah Tabaaroka wa Ta'aalaa. Kemudian orang itu menarik serbanku dan mendekatkanku ke arahnya, lalu ia berkata: Kau mencintaiku karena Allah? Aku menjawab: Ya, aku mencintaimu karena Allah Tabaaroka wa Ta'aalaa. Ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Orang-orang yang saling menyintai karena keagungan Allah dibawah naungan Allah dibawah naungan 'arsynya ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya." Maka aku berkata kepada orang yang berada di sampingnya: "Ternyata aku bersama seseorang yang dijadikan rujukan oleh kaumnya. Aku katakan: Sepenggal hadits diceritakan orang itu padaku. Ia berkata: Orang itu tidak mengatakan kepadamu selain kebenaran. Aku bertanya padanya: Apa yang ia beritahukan padamu? lalu ia berkata: Kalau itu aku telah mendengarnya, bahkan aku mendengar (dari orang) yang lebih baik darinya, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam meriwayatkan dari Rabbnya: "Tabaaroka wa Ta'aalaa: 'Wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkunjung karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku, wajiblah cintaKu untuk orang-orang yang saling bersilaturrahim karena Aku." Aku bertanya: "Kamu siapa?, semoga Allah merahmatimu." Ia menjawab: Aku 'Ubadah bin Ash Shamit, aku bertanya lagi: Orang itu siapa? 'Ubadah bin Ash Shamit menjawab: Dia Mu'adz bin Jabal.
Musnad Ahmad Nomer 21718