مسند أحمد ٢٣٠٦٧: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ تُبَالَةَ بِنْتِ يَزِيدَ الْعَبْشَمِيَّةِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنَّا نَنْبِذُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سِقَاءٍ فَنَأْخُذُ قَبْضَةً مِنْ زَبِيبٍ أَوْ قَبْضَةً مِنْ تَمْرٍ فَنَطْرَحُهَا فِي السِّقَاءِ ثُمَّ نَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ لَيْلًا فَيَشْرَبُهُ نَهَارًا أَوْ نَهَارًا فَيَشْرَبُهُ لَيْلًا
Musnad Ahmad 23067: Telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah Telah menceritakan kepada kami Ashim dari Tubalah binti Yazid Al-Absyaimah dari Aisyah berkata: "Kami membuat Nabidz (buah yang direndam dengan air untuk di jadikan minuman) untuk Rasulullah Shallallahu'alaihiwsallam dalam sebuah bejana air minum, lalu saya mengambil segenggam anggur atau segenggam kurma dan kami memasukkannya ke dalam bejana tersebut, kemudian kami menuangkan air ke dalamnya pada malam hari dan meminumnya pada siang hari, atau kami (merendamnya) di siang hari dan meminumnya di malam hari."
Musnad Ahmad Nomer 23067