مسند أحمد ٢٣٥٦٦: حَدَّثَنَا حَسَنٌ قَالَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَّمَ لُحُومَ الْأَضَاحِيِّ بَعْدَ ثَلَاثٍ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ لَمْ يَكُنْ يُضَحِّي مِنْهُنَّ إِلَّا قَلِيلٌ فَفَعَلَ ذَلِكَ لِيُطْعِمَ مَنْ ضَحَّى مَنْ لَمْ يُضَحِّ وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا نُخَبِّئُ الْكُرَاعَ مِنْ أَضَاحِيِّنَا ثُمَّ نَأْكُلُهَا بَعْدَ عَشْرٍ
Musnad Ahmad 23566: Telah menceritakan kepada kami Hasan, dia berkata: telah menceritakan kepada kami Zuhair, dia berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq, dari Abis bin Rabiah berkata: saya bertanya kepada Aisyah: "Apakah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mengharamkan daging kurban setelah tiga hari?." (Aisyah) menjawab: "Tidak, tidaklah istri-istri beliau berkorban kecuali sedikit. Beliau melakukan hal itu untuk diberikan kepada orang yang berkurban dan orang yang tidak berkurban. Dan kami menyisakan betis dari daging korban kami, kemudian kami memakannya setelah sepuluh hari."
Musnad Ahmad Nomer 23566