مسند أحمد ٣٣٧١: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَنْبَأَنَا سَيَّارٌ وَمُغِيرَةُ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ خَصْلَتَانِ يَعْنِي إِحْدَاهُمَا سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْأُخْرَى مِنْ نَفْسِي مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَجْعَلُ لِلَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ وَأَنَا أَقُولُ مَنْ مَاتَ وَهُوَ لَا يَجْعَلُ لِلَّهِ نِدًّا وَلَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Musnad Ahmad 3371: Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah memberitakan kepada kami Sayyar dan Mughirah dari Abu Wa`il ia berkata: Ibnu Mas'ud berkata: Dua sifat, yakni salah satunya telah aku dengarkan dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, sedangkan yang lain dari diriku sendiri: Barang siapa yang mati sedangkan ia menjadikan tandingan bagi Allah, niscaya ia masuk Neraka, dan aku berkata: Barang siapa yang mati tidak menjadikan tandingan bagi Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun, niscaya ia masuk surga.
Musnad Ahmad Nomer 3371