مسند أحمد ٣٨٢٦: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَيُّنَا لَا يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ هُوَ الشِّرْكَ أَلَمْ تَسْمَعُوا مَا قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Musnad Ahmad 3826: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah ia berkata: Ketika turun ayat ini: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedhaliman (syirik), mereka mengadu: Wahai Rasulullah, Siapakah di antara kami yang tidak mendhalimi dirinya sendiri? Beliau menjawab: "Bukan demikian, yang dimaksud adalah syirik, apakah kalian tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Luqman kepada anaknya: Janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedhaliman yang besar."
Musnad Ahmad Nomer 3826