مسند أحمد ٦٠٣٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنِ النَّجْرَانِيِّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ ابْتَاعَ رَجُلٌ مِنْ رَجُلٍ نَخْلًا فَلَمْ يُخْرِجْ تِلْكَ السَّنَةَ شَيْئًا فَاجْتَمَعَا فَاخْتَصَمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَ تَسْتَحِلُّ دَرَاهِمَهُ ارْدُدْ إِلَيْهِ دَرَاهِمَهُ وَلَا تُسْلِمُنَّ فِي نَخْلٍ حَتَّى يَبْدُوَ صَلَاحُهُ فَسَأَلْتُ مَسْرُوقًا مَا صَلَاحُهُ قَالَ يَحْمَارُّ أَوْ يَصْفَارُّ
Musnad Ahmad 6034: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abu Ishaq dari An Najrani dari Ibnu Umar dia berkata: Pernah Seseorang si "A" membeli pohon kurma dari seorang si B" namun tahun itu tak berbuah sama sekali. Keduanya bertemu dan mengadukan perkaranya kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam. Kontan Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Dengan alasan apa engkau menghalalkan dirhamnya? Kembalikanlah Dirhamnya, dan janganlah sekali-kali kamu menjual pohon kurma hingga buahnya nampak jelas bisa sampai masak." Maka saya bertanya kepada Masruq: "Apa maksud jelas bisa sampai masak?" dia menjawab: "Warnanya sangat kemerah-merahan atau kekuning-kuningan."
Musnad Ahmad Nomer 6034