مسند أحمد ٦٢٩٥: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنِ الصَّقْعَبِ بْنِ زُهَيْرٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ قَالَ حَمَّادٌ أَظُنُّهُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ عَلَيْهِ جُبَّةٌ سِيجَانٍ مَزْرُورَةٌ بِالدِّيبَاجِ فَقَالَ أَلَا إِنَّ صَاحِبَكُمْ هَذَا قَدْ وَضَعَ كُلَّ فَارِسٍ ابْنِ فَارِسٍ قَالَ يُرِيدُ أَنْ يَضَعَ كُلَّ فَارِسٍ ابْنِ فَارِسٍ وَيَرْفَعَ كُلَّ رَاعٍ ابْنِ رَاعٍ قَالَ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَجَامِعِ جُبَّتِهِ وَقَالَ أَلَا أَرَى عَلَيْكَ لِبَاسَ مَنْ لَا يَعْقِلُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ نُوحًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ قَالَ لِابْنِهِ إِنِّي قَاصٌّ عَلَيْكَ الْوَصِيَّةَ آمُرُكَ بِاثْنَتَيْنِ وَأَنْهَاكَ عَنْ اثْنَتَيْنِ آمُرُكَ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَإِنَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةٍ وَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي كِفَّةٍ رَجَحَتْ بِهِنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ كُنَّ حَلْقَةً مُبْهَمَةً قَصَمَتْهُنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فَإِنَّهَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ الْخَلْقُ وَأَنْهَاكَ عَنْ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ قَالَ قُلْتُ أَوْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الشِّرْكُ قَدْ عَرَفْنَاهُ فَمَا الْكِبْرُ قَالَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا نَعْلَانِ حَسَنَتَانِ لَهُمَا شِرَاكَانِ حَسَنَانِ قَالَ لَا قَالَ هُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا حُلَّةٌ يَلْبَسُهَا قَالَ لَا قَالَ الْكِبْرُ هُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا دَابَّةٌ يَرْكَبُهَا قَالَ لَا قَالَ أَفَهُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا أَصْحَابٌ يَجْلِسُونَ إِلَيْهِ قَالَ لَا قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا الْكِبْرُ قَالَ سَفَهُ الْحَقِّ وَغَمْصُ النَّاسِ
Musnad Ahmad 6295: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Shaq'ab bin Zuhair dari Zaid bin Aslam, telah berkata Hammad (saya mendunganya) dari Atha' bin Yasar dari Abdullah bin Amr dia berkata: Dulu kami pernah sedang bersama-sama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, lalu datanglah seorang lelaki badui dengan memakai jubah yang terbuat dari sutera. Lalu ada seorang lelaki berkata: "Sesungguhnya teman kalian ini ingin menghinakan setiap penunggang kuda dan mengangkat (memuliakan) setiap penggembala." Dia berkata: maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam memegang kerah jubahnya dan berkata: "Tapi kenapa aku melihatmu memakai pakaian orang yang tidak berakal seperti ini?" kemudian beliau bersabda lagi: "Sesungguhnya Nabi Allah Nuh shallallahu 'alaihi wa sallam ketika maut hendak menjemputnya ia berkata anaknya, 'Aku akan mengkisahkan kepadamu sebuah wasiat, aku memerintahkan kepadamu dua hal dan melarangmu dari dua hal: Aku memerintahkanmu mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH karena sesungguhnya jika langit yang tujuh serta bumi yang tujuh itu diletakkan pada satu neraca lalu kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH diletakkan pada neraca yang lainnya niscaya akan condong kepada neraca yang diletakkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH padanya. Dan kalau seandainya langit yang tujuh dan bumi yang tujuh itu bersatu membentuk satu lingkaran niscaya akan dipatahkan oleh kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH WA SUBHAANALLAH WABIHAMDIH. Sesungguhnya ia adalah cara shalatnya segala sesuatu, dan dengannya para makhluk diberi rezeki. Dan aku melarangmu dari dua hal: dari syirik dan takabbur (sombong).'" Ia (Abdullah) berkata: Saya berkata atau dikatakan kepada Rasulullah, "Kalau Syirik kami telah mengetahuinya, lalu apa yang dimaksud dengan takabbur itu?" Seseorang berkata: "Apakah takabbur itu bila salah seorang diantara kami mempunyai sepasang sandal bagus dengan sandat yang bagus?" Beliau menjawab: "Tidak." Lalu ada yang berkata: "Lalu apakah jika seseorang mempunyai baju bagus kemudian ia memakainya itu juga dianggap sombong?" Beliau menjawab: "Tidak." Lalu ada yang berkata lagi: "Ataukah jika seseorang mempunyai kendaraan (bagus) lalu ia mengendarainya itu dianggap takabbur?" Beliau menjawab: "Tidak." Lalu ada yang berkata lagi: "Ataukah jika ada seseorang mempunyai teman banyak lalu mereka selalu berkumpul padanya itu dianggap takabbur?" Beliau menjawab: "Tidak." Lalu dikatakan kepada beliau: kalau begitu apakah takabbur itu sebenarnya? Beliau menjawab: "Bodoh terhadap kebenaran dan meremehkan manusia."
Musnad Ahmad Nomer 6295