مسند أحمد ٧٥٥٦: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ نُهِيَ عَنْ الِاخْتِصَارِ فِي الصَّلَاةِ قَالَ قُلْنَا لِهِشَامٍ مَا الِاخْتِصَارُ قَالَ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى خَصْرِهِ وَهُوَ يُصَلِّي قَالَ يَزِيدُ قُلْنَا لِهِشَامٍ ذَكَرَهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بِرَأْسِهِ أَيْ نَعَمْ
Musnad Ahmad 7556: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah, dia berkata: "telah dilarang dari al ikhtishar di shalat, " Yazid berkata: kami berkata kepada Hisyam: "Apa yang dimaksud dengan al ikhtishar di shalat?" Dia berkata: 'Yaitu meletakkan tangannya di atas pinggang sedang ia dalam posisi shalat." Yazid berkata: kami berkata kepada Hisyam yang ia sebuatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, Ia berkata dengan isyarat kepalanya, yaitu: ya sebagai tanda pembenaran.
Musnad Ahmad Nomer 7556