مسند أحمد ١٣٨١٩: حَدَّثَنَا هَاشِمٌ وَحَسَنُ بْنُ مُوسَى قَالَا حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ قَالَ هَاشِمٌ فِي حَدِيثِهِ حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ لَهُ شَرِيكٌ فِي رَبْعَةٍ أَوْ نَخْلٍ فَلَيْسَ لَهُ أَنْ يَبِيعَ حَتَّى يُؤْذِنَ شَرِيكَهُ فَإِنْ رَضِيَ أَخَذَهُ وَإِنْ كَرِهَ تَرَكَهُ
Musnad Ahmad 13819: Telah bercerita kepada kami Hasyim dan Hasan bin Musa berkata: telah bercerita kepada kami Zuhair Hasyim berkata dalam haditsnya, telah bercerita kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki serikat dalam kepemilikan tanah atau pohon kurma maka janganlah ia menjualnya hingga memohon ijin dahulu serikatnya, jika ia rela ia mengambilnya (ia menunaikannya), dan jika ia tidak rela maka ia meninggalkannya ".
Musnad Ahmad Nomer 13819