مسند أحمد ١٥٩٢٨: قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ الْأَكْوَعِ قَالَ خَرَجْنَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى خَيْبَرَ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ أَيْ عَامِرُ لَوْ أَسْمَعْتَنَا مِنْ هُنَيَّاتِكَ قَالَ فَنَزَلَ يَحْدُو بِهِمْ وَيَذْكُرُ تَالَلَّهِ لَوْلَا اللَّهُ مَا اهْتَدَيْنَا وَذَكَرَ شِعْرًا غَيْرَ هَذَا وَلَكِنْ لَمْ أَحْفَظْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ هَذَا السَّائِقُ قَالُوا عَامِرُ بْنُ الْأَكْوَعِ فَقَالَ يَرْحَمُهُ اللَّهُ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَوْلَا مَتَّعْتَنَا بِهِ فَلَمَّا اصَّافَّ الْقَوْمُ قَاتَلُوهُمْ فَأُصِيبَ عَامِرُ بْنُ الْأَكْوَعِ بِقَائِمِ سَيْفِ نَفْسِهِ فَمَاتَ فَلَمَّا أَمْسَوْا أَوْقَدُوا نَارًا كَثِيرَةً فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذِهِ النَّارُ عَلَى أَيِّ شَيْءٍ تُوقَدُ قَالُوا عَلَى حُمُرٍ إِنْسِيَّةٍ قَالَ أَهْرِيقُوا مَا فِيهَا وَكَسِّرُوهَا فَقَالَ رَجُلٌ أَلَا نُهَرِيقُ مَا فِيهَا وَنَغْسِلُهَا قَالَ أَوْ ذَاكَ
Musnad Ahmad 15928: (Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Yazid bin Abu 'Ubaid berkata: telah menceritakan kepada kami Salamah bin Al Akwa' berkata: kami keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menuju Khaibar. Lalu ada seorang laki-laki dari kaum yang berkata: Wahai 'Amir, maukah kamu memperdengarkan bait-bait syair kepada kami sebentar saja?. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata: lalu dia singgah, membacakan bait syair kepada mereka dan berkata 'Demi Allah, kalau bukan karena Allah maka kami tidak akan mendapatkan petunjuk', lalu dia menyebutkan syair selain itu, tapi saya tidak menghapalnya. Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Siapakah orang yang menuntun itu?" Mereka menjawab, 'Amir bin Al Akwa'. Lalu beliau bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat kepadanya." Lalu salah satu dari anggota kaum yang berkata: "Wahai Nabiyullah, Aduhai sekiranya anda menangguhkan doa anda agar kami bisa bersahabat lebih panjang bersamanya." Tatkala orang-orang mencabut pedang mereka untuk berperang, mereka menyerang musuh mereka, lalu 'Amir bin Al Akwa' terbunuh terkena pedangnya sendiri lalu dia meninggal. Pada sore harinya, mereka menyalakan banyak api, lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Untuk apakah api-api itu, untuk apa dinyalakan?" Mereka menjawab, untuk memasak keledai. Beliau bersabda: "Tumpahkanlah semua isinya dan pecahkanlah", ada seorang laki-laki berkata: apakah kami menumpahkannya lalu mencucinya kembali. Beliau menjawab, Ya.
Musnad Ahmad Nomer 15928