مسند أحمد ٥٧٥: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ شُرَيْحِ بْنِ النُّعْمَانِ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُضَحَّى بِالْمُقَابَلَةِ أَوْ بِمُدَابَرَةٍ أَوْ شَرْقَاءَ أَوْ خَرْقَاءَ أَوْ جَدْعَاءَ
Musnad Ahmad 575: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Bin 'Ayyasy telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Syuraih Bin An Nu'man Al Hamdani dari Ali Bin Abu Thalib, dia berkata: "Rasulullah melarangku berkurban dengan hewan yang terpotong bagian depan dan belakang telinganya, telinganya sobek, telinganya bolong, yang terpotong salah satu anggota tubuhnya."
Musnad Ahmad Nomer 575