مسند أحمد ١٦٦٣١: حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي سُلَيْمٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبَايَةَ بْنَ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ يُحَدِّثُ أَنَّ جَدَّهُ حِينَ مَاتَ تَرَكَ جَارِيَةً وَنَاضِحًا وَغُلَامًا حَجَّامًا وَأَرْضًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَارِيَةِ فَنَهَى عَنْ كَسْبِهَا قَالَ شُعْبَةُ مَخَافَةَ أَنْ تَبْغِيَ وَقَالَ مَا أَصَابَ الْحَجَّامُ فَاعْلِفْهُ النَّاضِحَ وَقَالَ فِي الْأَرْضِ ازْرَعْهَا أَوْ ذَرْهَا
Musnad Ahmad 16631: Telah menceritakan kepada kami Abu Nadlr dia berkata: telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya bin Sulaim dia berkata: saya mendengar Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' bin Khadij menceritakan bahwa, ketika meninggal kakeknya meninggalkan seorang budak wanita, Nadlih (tempat untuk minum unta), seorang pelayan tukang bekam, dan sebidang tanah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam kemudian berbicara masalah budak wanita tersebut, dan beliau melarang untuk mengambil keuntungan dari usahanya." Syu'bah berkata: "Sebab dikawatirkan budak tersebut akan berbuat zina." Beliau berkata: "Bagian yang diperoleh oleh tukang bekam maka berilah ia minum dari Nadlih." Kemudian beliau berkata terkait dengan tanah, "Kelolahlah ia atau tinggalkanlah."
Musnad Ahmad Nomer 16631