مسند أحمد ١٦٧١٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ حَدَّثَنَا مِشْرَحٌ قَالَ سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الْمُرَابِطَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّهُ يُجْرَى لَهُ أَجْرُ عَمَلِهِ حَتَّى يُبْعَثَ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ فِيهِ وَيُؤَمَّنُ مِنْ فَتَّانِ الْقَبْرِ
Musnad Ahmad 16719: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah telah menceritakan kepada kami Misyrah dia berkata: saya mendengar Uqbah bin Amir berkata: "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Setiap mayit ditutup dengan amalannya, keculai Maraabith (orang yang berjaga-jaga di daerah perbatasan) di jalan Allah, sesungguhnya buah amalannya akan senantiasa dialirkan hingga ia dibangkitkan pada hari kiamat." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah ia menyebutkan dalam hadits itu, "Dan ia akan dijaga dari fitnah kubur."
Musnad Ahmad Nomer 16719