مسند أحمد ١٧٠٨١: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ رَبِّهِ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا الزُّبَيْدِيُّ عَنْ يُونُسَ بْنِ سَيْفٍ الْكَلَاعِيِّ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ عَائِذِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيِّ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَعَّدَ فِيَّ النَّظَرَ ثُمَّ صَوَّبَهُ فَقَالَ نُوَيْبِتَةٌ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ نُوَيْبِتَةُ خَيْرٍ أَوْ نُوَيْبِتَةُ شَرٍّ قَالَ بَلْ نُوَيْبِتَةُ خَيْرٍ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا فِي أَرْضِ صَيْدٍ فَأُرْسِلُ كَلْبِي الْمُعَلَّمَ فَمِنْهُ مَا أُدْرِكُ ذَكَاتَهُ وَمِنْهُ مَا لَا أُدْرِكُ ذَكَاتَهُ وَأَرْمِي بِسَهْمِي فَمِنْهُ مَا أُدْرِكُ ذَكَاتَهُ وَمِنْهُ مَا لَا أُدْرِكُ ذَكَاتَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلْ مَا رَدَّتْ عَلَيْكَ يَدُكَ وَقَوْسُكَ وَكَلْبُكَ الْمُعَلَّمُ ذَكِيًّا وَغَيْرَ ذَكِيٍّ
Musnad Ahmad 17081: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abdu Rabbih ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Az Zubaidi dari Yunus bin Saif Al Kala`i dari Abu Idris A`idzillah bin Abdullah Al Khaulani dari Abu Tsa'labah Al Khusyani ia berkata: "Saya menemui Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, lalu beliau memandangiku dengan tatapan serius dan bersabda: "Nuwaibitah (ungkapan terhadap sesuatu yang kecil kemudian tumbuh menjadi besar dan banyak)." Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, Nuwaibitah yang baik atau Nuwaibitah yang buruk?" beliau menjawab: "Bahkan Nuwaibitah yang baik." Saya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami hidup di daerah yang enak untuk berburu, dan saya biasa melepaskan anjingku yang telah terlatih. Tetapi terkadang aku sempat menyebelihnya dan terkadang tidak sempat (karena sudah mati). Saya juga biasa melepaskan anak panahku, terkadang aku sempat menyebelihnya dan terkadang tidak sempat?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam lalu bersabda: "Makanlah hasil buruan tanganmu, anak panahmu, dan anjingmu yang terlatih, baik yang sempat disembelih atau yang belum sempat."
Musnad Ahmad Nomer 17081