مسند أحمد ١٧٤٠١: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ قَالَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ سَمِعَ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍ قَالَ أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ فَقَالَ مَا جَاءَ بِكَ فَقُلْتُ ابْتِغَاءَ الْعِلْمِ قَالَ فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَطْلُبُ قُلْتُ حَكَّ فِي نَفْسِي مَسْحٌ عَلَى الْخُفَّيْنِ وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً أَوْ فِي صَدْرِي بَعْدَ الْغَائِطِ وَالْبَوْلِ وَكُنْتَ امْرَأً مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُكَ أَسْأَلُكَ هَلْ سَمِعْتَ مِنْهُ فِي ذَلِكَ شَيْئًا قَالَ نَعَمْ كَانَ يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفَرًا أَوْ مُسَافِرِينَ أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ قَالَ قُلْتُ لَهُ هَلْ سَمِعْتَهُ يَذْكُرُ الْهَوَى قَالَ نَعَمْ بَيْنَمَا نَحْنُ مَعَهُ فِي مَسِيرَةٍ إِذْ نَادَاهُ أَعْرَابِيٌّ بِصَوْتٍ جَهْوَرِيٍّ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ فَقُلْنَا وَيْحَكَ اغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ فَإِنَّكَ قَدْ نُهِيتَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ وَاللَّهِ لَا أَغْضُضُ مِنْ صَوْتِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَاءَ وَأَجَابَهُ عَلَى نَحْوٍ مِنْ مَسْأَلَتِهِ وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً وَأَجَابَهُ نَحْوًا مِمَّا تَكَلَّمَ بِهِ فَقَالَ أَرَأَيْتَ رَجُلًا أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ قَالَ هُوَ مَعَ مَنْ أَحَبَّ قَالَ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يُحَدِّثُنَا حَتَّى قَالَ إِنَّ مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ لَبَابًا مَسِيرَةُ عَرْضِهِ سَبْعُونَ أَوْ أَرْبَعُونَ عَامًا فَتَحَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِلتَّوْبَةِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يُغْلِقُهُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ
Musnad Ahmad 17401: Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Ashim bahwa ia mendengar Zir bin Hubaisy ia berkata: "Saya mendatangi Shafwan bin Assal Al Muradi, lalu ia bertanya, "Apa yang menyebabkanmu datang kemari?" saya menjawab, "Ingin menuntut ilmu." Ia lalu berkata: "Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk menaungi penuntut ilmu karena ridla terhadap apa yang mereka cari." Saya berkata: "Masih mengganjal di dalam hatiku persoalan tentang hukum mengusap sepatu." Dan sekali waktu Sufyan berkata: "Masih mengganjal dalam dadaku sesuatu yang harus dilakukan setelah buang air besar atau kecil. Engkau adalah salah seorang dari sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, karena itu saya datang kepadamu untuk menanyakan apakah engkau pernah mendengar permasalahan itu dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam?" Sufyan menjawab, "Benar. Saat dalam perjalanan beliau memerintahkan kami untuk tidak melepaskan sepatu kami selama tiga hari tiga malam kecuali karena sebab junub. Tetapi jika karena buang hajat atau tidur (beliau memerintahkan untuk tetap memakainya)." Saya bertanya lagi, "Apakah kamu pernah mendengar beliau menuturkan tentang kecintaan?" ia menjawab, "Benar. Saat kami berada dalam suatu perjalanan, tiba-tiba seorang Arab dusun memanggil beliau dengan suara yang keras. Arab dusun itu memanggil, "Wahai Muhammad!" Maka kami menyahut, "Celaka kamu ini! Pelankanlah suaramu, karena kamu dilarang berbuat seperti itu." Orang dusun itu menjawab, "Demi Allah, saya tidak akan merendahkan suaraku." Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam memanggil: "Kemarilah." Beliau kemudian menjawab pertanyaan laki-laki tersebut. Lalu laki-laki dusun itu bertanya lagi, "Bagaimanakah menurut tuan tentang seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum, namun ia sendiri belum pernah berjumpa dengan mereka?" Beliau menjawab: "Ia akan bersama dengan orang dicintainya." Shafwan berkata: "Beliau terus berbicara kepada kami hingga beliau bersabda: "Sesungguhnya di bagian barat terdapat suatu pintu yang jarak lebarnya adalah tujuh puluh, atau empat puluh tahun perjalanan. Allah telah membukanya untuk menerima taubat saat menciptakan langit dan bumi, dan Allah tidak akan menutup pintu tersebut hingga matahari terbit darinya."
Musnad Ahmad Nomer 17401