مسند أحمد ١٧٤٧٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَبَهْزٌ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ ابْنُ جَعْفَرٍ قَالَ سَمِعْتُ مَيْمُونَ بْنَ أَبِي شَبِيبٍ يُحَدِّثُ عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ رَوَى عَنِّي حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَذَّابِينَ
Musnad Ahmad 17478: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Bahz keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Habib bin Abu Tsabit. Ibnu Ja'far berkata: saya mendengar Maimun Ibnu Abu Syabib menceritakan dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa meriwayat suatu hadits dariku, sementara ia tahu bahwa hadits tersebut dusta, maka ia termasuk salah seorang dari para pendusta."
Musnad Ahmad Nomer 17478