مسند أحمد ١٨٢٥١: حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَخْبَرَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَرْبِ بْنُ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ فَضَالَةَ اللَّيْثِيِّ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمْتُ وَعَلَّمَنِي حَتَّى عَلَّمَنِي الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ لِمَوَاقِيتِهِنَّ قَالَ فَقُلْتُ لَهُ إِنَّ هَذِهِ لَسَاعَاتٌ أُشْغَلُ فِيهَا فَمُرْنِي بِجَوَامِعَ فَقَالَ لِي إِنْ شُغِلْتَ فَلَا تُشْغَلْ عَنْ الْعَصْرَيْنِ قُلْتُ وَمَا الْعَصْرَانِ قَالَ صَلَاةُ الْغَدَاةِ وَصَلَاةُ الْعَصْرِ
Musnad Ahmad 18251: Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Nu'man Telah menceritakan kepada kami Husyaim ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Dawud bin Abu Hind ia berkata: telah menceritakan kepadaku Abu Harb bin Abul Aswad dari Fadlalah Al Laitsi ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan akhirnya memeluk Islam. Kemudian beliau pun mengajariku sehingga beliau mengajarkanku shalat lima waktu beserta waktu-waktunya. Maka saya pun berkata kepada beliau, "Sesungguhnya waktu-waktu ini merupakan saat-saat sibuk. Karena itu, perintahkanlah kepadaku sesuatu yang (nilainya) menyeluruh." Maka beliau pun bersabda kepadaku: "Jika kamu benar-benar sibuk, maka jangan sampai kamu tersibukkan dari dua waktu." Saya bertanya, "Apakah kedua waktu itu?" beliau menjawab: "Yaitu, shalat subuh dan shalat Ashar."
Musnad Ahmad Nomer 18251