مسند أحمد ١٨٣١٨: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنِي الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي أَوْفَى قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ الْأَخْضَرِ قَالَ قُلْتُ فَالْأَبْيَضُ قَالَ لَا أَدْرِي
Musnad Ahmad 18318: Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepadaku Asy Syaiban ia berkata: me Ibnu Abu Aufa ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melarang Nabidz Al Jarr Al Akhdlar (sejenis rendaman anggur yang kemudian disimpan dalam bejana yang terbuat dari tanah liat) yakni yang masih berwana hijau. Asy Syaibani berkata: Saya bertanya, "Bagaimana dengan Nabidz yang telah berwarna putih?" Ibnu Abu Aufa menjawab: "Saya tidak tahu."
Musnad Ahmad Nomer 18318