مسند أحمد ١٨٤٧٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنِ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنِي الْحَارِثُ بْنُ شُبَيْلٍ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ كَانَ الرَّجُلُ يُكَلِّمُ صَاحِبَهُ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَاجَةِ فِي الصَّلَاةِ حَتَّى نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ فَأُمِرْنَا بِالسُّكُوتِ
Musnad Ahmad 18475: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Isma'il telah menceritakan kepadaku Al Harits bin Syubail dari Abu Amru Asy Syaibani dari Zaid bin Arqam ia berkata: Seorang laki-laki berbicara kepada temannya pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang suatu hajat saat menunaikan shalat hingga turunlah ayat ini: "Dan berdirilah (shalatlah) kalian menghadap Allah dengan khusyu'." (QS. Albaqarah: 238). Maka kami pun diperintahkan untuk diam.
Musnad Ahmad Nomer 18475