مسند أحمد ١٨٦٣٧: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا وَبْرُ بْنُ أَبِي دُلَيْلَةَ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الطَّائِفِ عَنِ مُحَمَّدِ بْنِ مَيْمُونِ بْنِ مُسَيْكَةَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ خَيْرًا عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُّ الْوَاجِدِ يُحِلُّ عِرْضَهُ وَعُقُوبَتَهُ قَالَ وَكِيعٌ عِرْضُهُ شِكَايَتُهُ وَعُقُوبَتُهُ حَبْسُهُ
Musnad Ahmad 18637: Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Wabr bin Abu Dulailah yakni seorang syaikh dari Tha`if, dari Muhammad bin Maimun bin Musaikah -ia pun memujinya dengan kebaikan- dari Amru bin Syarid dari bapaknya ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Penangguhan (hutang) seorang yang mampu, menghalalkan kehormatan dan hukumannya." Waki' berkata: Kehormatannya adalah diadukan (kepada hakim) sedangkan hukumannya adalah dipenjara.
Musnad Ahmad Nomer 18637