مسند أحمد ١٩١٦٥: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ سَمِعْتُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي كُلِّ إِبِلٍ سَائِمَةٍ فِي كُلِّ أَرْبَعِينَ ابْنَةُ لَبُونٍ لَا تُفَرَّقُ إِبِلٌ عَنْ حِسَابِهَا مَنْ أَعْطَاهَا مُؤْتَجِرًا فَلَهُ أَجْرُهَا وَمَنْ مَنَعَهَا فَإِنَّا آخِذُوهَا مِنْهُ وَشَطْرَ إِبِلِهِ عَزْمَةً مِنْ عَزَمَاتِ رَبِّنَا جَلَّ وَعَزَّ لَا يَحِلُّ لِآلِ مُحَمَّدٍ مِنْهَا شَيْءٌ
Musnad Ahmad 19165: Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Bahz bin Hakim dari Ayahnya dari Kakeknya ia berkata: Aku telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada setiap empat puluh unta sa`imah, zakatnya adalah bintu labun (seekor anak unta masuk usia tiga tahun), tidak boleh dipisahkan unta itu untuk mengurangi perhitungan zakat. Barangsiapa memberinya karena mengharap pahala, ia akan mendapat pahalanya. Barangsiapa menolak untuk mengeluarkannya, kami akan mengambilnya beserta setengah hartanya (unta yang ia miliki), karena keputusan Rabb kami Azza wa Jalla. Tidak halal bagi keluarga Muhammad memakan harta (zakat) sedikitpun."
Musnad Ahmad Nomer 19165