مسند أحمد ١٩٢١٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ حُرَيْثٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْمُحَبِّقِ قَالَ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَجُلٍ وَطِئَ جَارِيَةَ امْرَأَتِهِ إِنْ كَانَ اسْتَكْرَهَهَا فَهِيَ حُرَّةٌ وَعَلَيْهِ لِسَيِّدَتِهَا مِثْلُهَا
Musnad Ahmad 19212: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Qatadah dari Al Hasan dari Qabishah bin Huraits dari Salamah bin Al Muhabbiq dia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam pernah menghukumi seseorang yang telah menyetubuhi budak istrinya, yaitu: apabila ia terpaksa maka ia merdeka dan suaminya harus membayar mahar kepada istrinya."
Musnad Ahmad Nomer 19212