مسند أحمد ١٩٣٥٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَعَفَّانُ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ عَفَّانُ فِي حَدِيثِهِ أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي لَيْلَى عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ رَوَى عَنِّي حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ وَقَالَ عَفَّانُ أَيْضًا الْكَذَّابِينَ
Musnad Ahmad 19358: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan 'Affan keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Ibnu Abu Laila. - 'Affan berkata dalam haditsnya: telah mengabarkan kepada kami Al Hakam, ia berkata: saya mendengar Ibnu Abu Laila - dari Samurah bin Jundub dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa meriwayatkan hadits dariku, padahal menurutnya itu adalah suatu kebohongan, maka ia termasuk dari salah satu di antara para pembohong." 'Affan berkata: "Betul-betul seorang pendusta."
Musnad Ahmad Nomer 19358