مسند أحمد ١٩٧٨٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَكْرٍ السُّهَيْمِيُّ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلًا مِنْ قَوْمِهِ أَعْتَقَ شَقِيصًا لَهُ مِنْ مَمْلُوكٍ فَرَفَعَ ذَلِكَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ خَلَاصَهُ عَلَيْهِ فِي مَالِهِ وَقَالَ لَيْسَ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى شَرِيكٌ حَدَّثَنَا بَهْزٌ عَنْ هَمَّامٍ قَالَ حَدِيثُ الشَّقِيصِ فِي الْعَبْدِ مُرْسَلٌ
Musnad Ahmad 19787: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakr As Suhaimi, telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Abul Malih dari Ayahnya bahwa seorang lelaki dari kaumnya memerdekakan budak bagiannya, kemudian hal itu di laporkan kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lantas beliau menjadikan bagian yang lain (bagian yang belum terbebsakan) supaya di bebaskan dari hartanya sekalian, beliau bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala tidak memiliki sekutu." Telah menceritakan kepada kami Bahz dari Hammam dia berkata: bahwa hadits tentang bagian budak adalah hadits mursal."
Musnad Ahmad Nomer 19787