مسند أحمد ٢١١٣٠: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَحِيرٍ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ قَالَ جِيءَ بِرُءُوسٍ مِنْ قِبَلِ الْعِرَاقِ فَنُصِبَتْ عِنْدَ بَابِ الْمَسْجِدِ وَجَاءَ أَبُو أُمَامَةَ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَيْهِمْ فَنَظَرَ إِلَيْهِمْ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ شَرُّ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ ثَلَاثًا وَخَيْرُ قَتْلَى تَحْتَ ظِلِّ السَّمَاءِ مَنْ قَتَلُوهُ وَقَالَ كِلَابُ النَّارِ ثَلَاثًا ثُمَّ إِنَّهُ بَكَى ثُمَّ انْصَرَفَ عَنْهُمْ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ يَا أَبَا أُمَامَةَ أَرَأَيْتَ هَذَا الْحَدِيثَ حَيْثُ قُلْتَ كِلَابُ النَّارِ شَيْءٌ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ شَيْءٌ تَقُولُهُ بِرَأْيِكَ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ إِنِّي إِذًا لَجَرِيءٌ لَوْ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ حَتَّى ذَكَرَ سَبْعًا لَخِلْتُ أَنْ لَا أَذْكُرَهُ فَقَالَ الرَّجُلُ لِأَيِّ شَيْءٍ بَكَيْتَ قَالَ رَحْمَةً لَهُمْ أَوْ مِنْ رَحْمَتِهِمْ
Musnad Ahmad 21130: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Bahir telah menceritakan kepada kami Sayyar berkata: Beberapa kepala didatangkan dari Irak kemudian dipasang didekat pintu masjid. Abu Umamah datang lalu masuk masjid, ia shalat dua rakaat kemudian keluar dan melihat kepala-kepala itu, ia mengangkat kepala dan berkata: Korban-korban terburuk yang ada dibawah naungan langit. Ia mengucapkannya tiga kali. Kemudian ia berkata: Dan sebaik-baik korban yang ada dibawah naungan langit adalah orang-orang yang mereka bunuh. Ia berkata: Anjing-anjing neraka, sebanyak tiga kali. Ia menangis lalu pergi meninggalkan kepala-kepala itu. Ada yang berkata padanya: Hai Abu Umamah, apa kau mengetahui suatu hadits yang kau dengar dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam saat kau katakan: Anjing-anjing neraka, ataukah hanya kau katakan berdasarkan pendapatmu sendiri? Ia berkata: Subhanallah! Kalau begitu aku gegabah, andai aku mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sekali, dua kali hingga tujuh kali kemudian tidak aku sebutkan dari Nabi. Seseorang berkata: Kenapa kau menangis? Ia berkata: Sebagai kasih sayang untuk mereka atau karena menyayangi mereka.
Musnad Ahmad Nomer 21130