Ayat Of The Day Surah An-Nur Ayat 40

Al-Qur'an Surah An-Nur Ayat 40

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَّغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍۗ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَاۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ ﴿٤٠

au kaẓulumātin fī baḥril lujjiyyiy yagsyāhu maujum min fauqihī maujum min fauqihī saḥāb, ẓulumātum ba'ḍuhā fauqa ba'ḍ, iżā akhraja yadahụ lam yakad yarāhā, wa mal lam yaj'alillāhu lahụ nụran fa mā lahụ min nụr

Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.


Tafsir Surah An-Nur Ayat 40

Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir QS: 24 Ayat: 40
*Di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa di hari kiamat kelak dikatakan kepada orang-orang Yahudi, "Apakah yang kalian sembah? mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Uzair anak Allah. Maka dikatakan, "Kalian dusta, Allah sama sekali tidak beranak. Lalu apakah yang kalian mau? Mereka menjawab, "Wahai Tuhan, kami haus, berilah kami minum. Dikatakan, "Tidakkah kalian melihat? Kemudian diperlihatkan kepada mereka neraka yang menurut pandangan mereka kelihatan seperti fatamorgana, sebagian darinya menghantam sebagian yang lainnya bagaikan ombak. Lalu mereka berangkat menuju ke neraka itu, dan akhirnya mereka menjerit-jerit di dalam neraka. Perumpamaan ini merupakan gambaran tentang keadaan orang-orang yang jahil murakkab (bodoh kuadrat). Adapun orang-orang bodoh yang biasa adalah sejumlah besar manusia yang bertaklid kepada para pemimpin kekufuran yang bisu dan tuli, yaitu orang-orang yang tidak berakal. Perumpamaan mereka digambarkan Allahﷻ melalui firman-Nya:

اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ
( atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam. ) (An-Nur, 24:40)

Menurut Qatadah, ( lujjiyyin ) artinya dalam.

يَغْغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌ ظُلُمٰتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَا
( Yang diliputi oleh ombak, yang diatasnya ombak (pula), diatasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih bertindih, apabila ia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya. ) (An-Nur, 24:40)

Yakni hampir saja tidak dapat melihatnya karena keadaan gelap yang sangat. Hal ini merupakan gambaran yang menceritakan keadaan kalbu orang kafir yang sederhana yang bertaklid (mengikut), dia tidak mengetahui keadaan orang yang memimpinnya dan tidak mengetahui ke manakah dirinya dibawa pergi.

*Bahkan dapat dikatakan pula perumpamaan orang jahil seperti ini bila ditanya, "Hendak ke manakah kamu pergi? Ia menjawab, "Mengikuti mereka. Dikatakan lagi, "Kemana mereka pergi? Ia menjawab, "Tidak tahu.

*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas£ sehubungan dengan makna firman-Nya: ( yang diliputi oleh ombak. ) (An-Nur, 24:40), hingga akhir ayat. Yang dimaksud dengan MAUJUN dalam ayat ini ialah penutup yang meliputi kalbu, pendengaran, dan penglihatan. Dan pengertiannya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ
( Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. ) (Al-Baqarah, 2:7), hingga akhir ayat.

Sama juga dengan firman-Nya:

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةً
( Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? ) (Al-Jatsiyah, 45:23), hingga akhir ayat.

*Ubay ibnu Ka'b telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( gelap gulita yang tindih bertindih. ) (An-Nur, 24:40) Dia berada dalam lima kegelapan. Perkataannya kegelapan, amalnya kegelapan, tempat masuknya kegelapan, tempat keluarnya kegelapan, dan tempat kembalinya kepada kegelapan kelak di hari kiamat, yaitu di dalam neraka. Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

*******
Firman Allahﷻ:

وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ
( dan barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun. ) (An-Nur, 24:40)

Yakni barang siapa yang tidak mendapat petunjuk dari Allah, berarti dia binasa, jahil, terhalang, hancur, lagi kafir. Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

مَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَا هَادِيَ لَهٗ
( Barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tiada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. ) (Al-A'raf, 7:186)

*Hal ini merupakan kebalikan dari apa yang disebutkan oleh Allahﷻ mengenai perumpamaan orang-orang mukmin melalui firman-Nya:

يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ
( Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki. ) (An-Nur, 24:35)

*Kita memohon kepada Allah, semoga Dia memberikan cahaya dalam kalbu kita semua; juga cahaya di sebelah kanan kita, di sebelah kiri kita, dan hendaknyalah Dia membesarkan cahaya-Nya bagi kita.


Tafsir Jalalain

Tafsir QS: 24 Ayat: 40
(Atau) amal perbuatan orang-orang kafir yang buruk (seperti gelap-gulita di lautan yang dalam) yakni laut yang amat dalam (yang diliputi oleh ombak di atasnya) di atas ombak itu (ada ombak pula, di atasnya lagi) maksudnya di atas ombak yang kedua itu (awan) yang mendung dan gelap, ini adalah (gelap-gulita yang tindih-menindih) yakni gelapnya laut, gelapnya ombak yang pertama, gelapnya ombak yang kedua, dan gelapnya mendung (apabila dia mengeluarkan) yakni orang yang melihatnya (tangannya) di dalam gelap-gulita yang sangat ini (tiadalah dia dapat melihatnya) artinya hampir saja ia tidak dapat melihat tangannya sendiri (dan barang siapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun) maksudnya barang siapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah, niscaya ia tidak akan mendapatkan petunjuk.


Tafsir Muyassar

Tafsir QS: 24 Ayat: 40
Atau semua amalan mereka adalah seperti kegelapan yang gulita di lautan yang paling dalam dan diliputi oleh ombak yang di atasnya ada ombak lagi, dan di atasnya ada awan yang tebal, sungguh gelap gulita yang bertumpuk-tumpuk. Apabila ada seseorang yang mengeluarkan tangannya, maka dia tidak dapat melihatnya karena gelap gulita. Orang-orang kafir itu tertutupi oleh tumpukan kegelapan: kegelapan syirik, kesesatan, dan rusaknya perbuatan. Maka barangsiapa yang tidak diberi cahaya oleh Allah yang berasal dari kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya yang akan memberikan petunjuk, niscaya dia tidak memiliki pemberi hidayah sedikit pun.


Pencarian Ayat