بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ اِخْوَانًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ ﴿٤٧﴾
wa naza'nā mā fī ṣudụrihim min gillin ikhwānan 'alā sururim mutaqābilīn
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (47)
Ibnu abi hatim meriwayatkan dari ali bin Husain bahwa ayat ini turun tentang abu bakar, umar dan ali. Seseorang bertanya, ‘dendam apa? Ia menjawab ‘dendam jahiliah. Diantara bani tamim, bani adi dan bani ahsyim dahulu pada masa jahiliah terdapat permusuhan. Tapi setelah memeluk Islam, mereka saling mencintai. Suatu ketika abu bakar mengalami sakit pinggang, lalu ali memanaskan tangannya, kemudian ia urut pinggang abu bakar.