بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖوَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا ﴿١١٤﴾
fa ta'ālallāhul-malikul-ḥaqq, wa lā ta'jal bil-qur`āni ming qabli ay yuqḍā ilaika waḥyuhụ wa qur rabbi zidnī 'ilmā
Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ” (114)
Ibnu abi Hatim meriwayatkan dari as-Suddi bahwa dahulu apabila Jibril turun membawa wahyu, Nabi saw meletihkan dirinya karena menghafalnya sehingga beliau mengalami kepayahan karena khawatir jibril naik ke langit sebelum beliau menghafalnya. Maka Allah menurunkan ayat ini.