بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًاۗ لَا يَسْتَوٗنَ ﴿١٨﴾
a fa mang kāna mu`minang kamang kāna fāsiqā, lā yastawụn
Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama. (18)
Al-Wahidi dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari Sa’id ibnuz-Zubair dari Ibnu Abbas bahwa al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Aku lebih kuat dari pada kamu, lebih pandai berbicara, dan lebih berguna bagi pasukan daripada kamu!” Ali menghardiknya, “Diam! Kamu adalah orang fasik!” Maka turunlah ayat ini.
Ibnu Jarir meriwayatkan hal senada dari Atha bin Yasar.
Ibnu Adi dan al-Khathib dalam Taariikh-nya meriwayatkan hal serupa dari al-Kalbi dari Abu Shaleh dari Ibnu Abbas.
Al-Khatbib dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ibnu Luhai’ah dari Amr bin Dinar dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini turun tentang Ali bin Abi Thalib dan Uqbah bin Abi Mu’ith, yaitu mengenai percekcokan yang terjadi antara mereka. Demikianlah dalam riwayat ini disebutkan bahwa ia turun tentang Uqbah bin Abi Mu’ith, bukan al-Walid.