بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
۞ وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَرْضِ وَلٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ ﴿٢٧﴾
walau basaṭallāhur-rizqa li'ibādihī labagau fil-arḍi wa lākiy yunazzilu biqadarim mā yasyā`, innahụ bi'ibādihī khabīrum baṣīr
Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat. (27)
Diriwayatkan oleh Al-Hakim yang bersumber dari ‘Ali. Diriwayatkan pula olleh Ath-Thabrani yang bersumber dari Amr bin Harits, bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ahlussuffah. Ayat ini menegaskan bahwa apabila keinginannya dikabulkan sekaligus pasti mereka akan hidup melampaui batas. Al-Hakim menganggap hadits ini shahih.