بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اَمْ يَقُوْلُوْنَ شَاعِرٌ نَّتَرَبَّصُ بِهٖ رَيْبَ الْمَنُوْنِ ﴿٣٠﴾
am yaqụlụna syā'irun natarabbaṣu bihī raibal-manụn
Bahkan mereka berkata, “Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya.” (30)
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa pada saat orang-orang Quraisy berkumpul di Darun Nadwah untuk mendiskusikan perihal Nabi Saw, salah seorang dari mereka lantas berkata, “Ikat saja tubuhnya dengan tali lalu tunggulah hingga datang kebinasaannya, sebagaimana yang menimpa para penyair sebelumnya, seperti Zuhair dan Nabighah. Sesungguhnya ia tidak lebih dari sekadar penyair, seperti orang-orang tersebut.” Sebagai respons terhadap hal itu, Allah lalu menurunkan ayat ini.