بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا مَا بِصَاحِبِهِمْ مِّنْ جِنَّةٍۗ اِنْ هُوَ اِلَّا نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ ﴿١٨٤﴾
a wa lam yatafakkarụ mā biṣāḥibihim min jinnah, in huwa illā nażīrum mubīn
Dan apakah mereka tidak merenungkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak gila. Dia (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas. (184)
Ibnu Abi Hatim dan Abusy Syaikh meriwayatkan dari Qataadah, katanya, “Dikisahkan kepada kami bahwa Nabi saw. berdiri di atas bukit Shafa lalu menyeru orang-orang Quraisy. Beliau menyeru setiap marga, ‘Hai Bani Fulan, hai Bani Fulan...,‘ memperingatkan mereka terhadap azab dan siksa Allah. Seseorang dari mereka berkata, “Sungguh orang ini telah gila, memanggil manggil keluarganya dari malam hingga pagi.’ Maka Allah menurunkan firman-Nya, ‘Dan apakah mereka tidak merenungkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak gila. Dia (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.”