بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ ﴿٣٤﴾
aulā laka fa aulā
Celakalah kamu! Maka celakalah! (34)
ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ ﴿٣٥﴾
ṡumma aulā laka fa aulā
Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah! (35)
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Al-‘Ufi dari Ibnu Abbas yang berkata, “Ketika turun ayat 30,’Di atasnya ada Sembilan belas (malaikat penjaga),” Abu Jahal berkata kepada orang-orang Quraisy, ‘Celaka kalian! Ibnu Abi Kabsyah mengatakan kepada kalian bahwa para penjaga jahannam itu berjumlah Sembilan belas, sementara kalian adalah orang-orang yang paling kuat. Mungkinkah sepuluh orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari penjaga jahannam itu?!’ Rasulullah lalu mengatakan kepadanya, ‘Celakalah kamu! Maka Celakalah!’ Sekali lagi, Celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!’ ”
Imam An-Nasa’I meriwayatkan dari Said bin Jabir bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas tentang ayat, ‘Celakalah kamu! Maka Celakalah!’ Sekali lagi, Celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!’ yaitu apakah ucapan itu berasal dari Nabi Saw sendiri ataukah Allah yang menyuruh beliau mengucapkannya. Ibnu Abbas menjawab, “Ucapan nitu pertama kali berasal dari Nabi Saw lalu Allah menurunkannya (kata-kata yang sama).”