Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢٢٦٠: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِدْرِيسَ الأَنْصَارِيُّ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَهَبَ إِلَى بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ لِيُصْلِحَ بَيْنَهُمْ، وَحَانَتِ الصَّلاَةُ، فَجَاءَ بِلاَلٌ إِلَى أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ: أَتُصَلِّي لِلنَّاسِ فَأُقِيمَ؟ قَالَ: نَعَمْ، فَصَلَّى أَبُو بَكْرٍ فَجَاءَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ فِي الصَّلاَةِ، فَتَخَلَّصَ حَتَّى وَقَفَ فِي الصَّفِّ، فَصَفَّقَ النَّاسُ، وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ لاَ يَلْتَفِتُ فِي صَلاَتِهِ، فَلَمَّا أَكْثَرَ النَّاسُ التَّصْفِيقَ الْتَفَتَ أَبُو بَكْرٍ، فَرَأَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَشَارَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنِ اثْبُتْ مَكَانَكَ، فَرَفَعَ أَبُو بَكْرٍ يَدَيْهِ، فَحَمِدَ اللَّهَ تَعَالَى عَلَى مَا أَمَرَهُ بِهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ ذَلِكَ، ثُمَّ اسْتَأْخَرَ أَبُو بَكْرٍ حَتَّى اسْتَوَى فِي الصَّفِّ، وَتَقَدَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ: يَا أَبَا بَكْرٍ، مَا مَنَعَكَ أَنْ تَلْبَثَ إِذْ أَمَرْتُكَ؟ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: مَا كَانَ لاِبْنِ أَبِي قُحَافَةَ أَنْ يُصَلِّيَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا لِي رَأَيْتُكُمْ أَكْثَرْتُمُ التَّصْفِيقَ؟ مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلاَتِهِ فَلْيُسَبِّحْ، فَإِنَّهُ إِنْ سَبَّحَ الْتُفِتَ إِلَيْهِ، وَإِنَّمَا التَّصْفِيقُ لِلنِّسَاءِ.
Shahih Ibnu Hibban 2260: Al Husain bin Idris Al Anshari mengabarkan kepada kami, Ahmad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami dari Malik, dari Abu Hazim bin Dinar, dari Sahi bin Sa'd, bahwa Rasulullah pergi ke bani Amr bin Auf untuk mendamaikan mereka. Lalu tibalah waktu shalat, kemudian Bilal datang kepada Abu Bakar dan berkata, "Apakah engkau akan mengimami orang-orang maka aku akan segera qamat?" Abu Bakar menjawab, "Ya." Abu Bakar lalu shalat. Ketika itulah datang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, sehingga akhirnya beliau berdiri di barisan shaf. Orang-orang kemudian bertepuk tangan untuk mengingatkan Abu Bakar, tapi Abu Bakar tidak menoleh dalam shalatnya. Ketika tepukan orang-orang semakin kencang, Abu Bakar pun menoleh, dan melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, tapi Rasulullah memberi isyarat dengan tangan agar dia tetap di tempatnya. Namun Abu Bakar mengangkat kedua tangan, kemudian mengucapkan hamdalah atas perintah Rasulullah kepadanya, lalu mundur dan sejajar dengan barisan, lalu majulah Rasulullah untuk meneruskan shalat. Selesai shalat, beliau berkata, "Wahai Abu Bakar, mengapa kamu menolak ketika aku persilakan kamu melanjutkan menjadi imam?"Abu Bakar menjawab, "Tidaklah pantas bagi Abu Quhafah untuk shalat mengimami Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam." Rasulullah lalu bersabda, "Mengapa aku mendengar kalian banyak bertepuk?! Siapa saja yang ingin memberi peringatan mengenai sesuatu dalam shalatnya maka hendaklah bertasbih, karena dengan bertasbih imam akan menoleh kepadanya. Bertepuk (tangan) hanya berlaku untuk wanita."74 78:1
Shahih Ibnu Hibban Nomer 2260