Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢٣٥٠: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ حُصَيْنٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَعْمَى، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى شَيْطَانًا وَهُوَ فِي الصَّلاَةِ، فَأَخَذَهُ فَخَنَقَهُ حَتَّى وَجَدَ بَرْدَ لِسَانِهِ عَلَى يَدِهِ، ثُمَّ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْلاَ دَعْوَةُ أَخِي سُلَيْمَانَ لَأَصْبَحَ مُوثَقًا حَتَّى يَرَاهُ النَّاسُ.
Shahih Ibnu Hibban 2350: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Aban menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Hushain197, dari Ubaidullah bin Abdullah Al A'ma198, dari Aisyah, bahwa ketika beliau sedang shalat, beliau melihat sesosok syetan, maka beliau menarik dan mencekik syetan itu sampai merasakan dingin lidahnya teijulur ke tangan beliau, kemudian beliau bersabda, "Kalau saja bukan karena doa saudaraku, Sulaiman, niscaya dia (syetan ini) sudah akan diikat, sehingga orang-orang dapat melihatnya."199 1:4
Shahih Ibnu Hibban Nomer 2350