Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢٣٩٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ الْقَيْسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْمُعَلِّمُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّهُ رَأَى ابْنَ عُمَرَ جَالِسًا بِالْبَلاَطِ وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ، فَقُلْتُ: مَا يُجْلِسُكَ وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ؟ قَالَ: إِنِّي قَدْ صَلَّيْتُ، وَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَانَا أَنْ نُعِيدَ صَلاَةً فِي يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ فِي نَفْسِهِ ثِقَةٌ يُحْتَجُّ بِخَبَرِهِ إِذَا رَوَى عَنْ غَيْرِ أَبِيهِ، فَأَمَّا رِوَايَتُهُ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، فَلاَ تَخْلُو مِنِ انْقِطَاعٍ وَإِرْسَالٍ فِيهِ، فَلِذَلِكَ لَمْ نَحْتَجَّ بِشَيْءٍ مِنْهُ.
Shahih Ibnu Hibban 2396: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Hudbah bin Khalid Al Qaisi. menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammam bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Husain Al Muallim menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari Sulaiman bin Yasar, bahwa dia melihat Ibnu Umar sedang duduk di lantai ketika orang-orang sedang shalat. Lalu aku katakan padanya, "Mengapa engkau duduk, padahal orang-orang sedang shalat?'* Dia menjawab, "Aku sudah shalat, dan Rasulullah melarang kami untuk melakukan shalat dua kali dalam satu hari." 258 Abu Hatim berkata, "Amr bin Syuaib adalah seorang yang tsiqah dan khabarnya bisa dijadikan hujjah bila dia meriwayatkan dan selain ayahnya259. Tapi bila dia meriwayatkan dan ayahnya, dan kakeknya maka akan terjadi inqitha' (terputus) sanad atau irsal di dalamnya, maka kami tidak menjadikannya sebagai hujjah. 260 97:2
Shahih Ibnu Hibban Nomer 2396