Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٤٢٧: أَخْبَرَنَا الصُّوفِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ، أَنْبَأَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كَانَتْ تَحْتِي امْرَأَةٌ وَكُنْتُ أُحِبُّهَا، وَكَانَ أَبِي يَكْرَهُهَا، فَأَمَرَنِي بِطَلاَقِهَا، فَأَبَيْتُ، فَذَكَرَ ذَلِكَ عُمَرُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا عَبْدَ اللهِ طَلِّقْهَا.
Shahih Ibnu Hibban 427: Ash-Shufiyyu mengabarkan kepada kami, Ali bin Al Ja’di menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'bi memberitahukan kepada kami, dari Al Harits bin Abdurrahman, dari Hamzah bin Abdullah bin Umar, dari ayahnya, ia berkata, Aku mempunyai seorang istri yang begitu kucintai. Sementara ayahku tidak menyukainya dan memerintahkanku untuk menceraikannya. Kemudian aku tolak permintaan ayahku itu. Lalu Umar Menyebutkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Abdullah, ceraikanlah ia.” 177 1:2
Shahih Ibnu Hibban Nomer 427