Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٧٣: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، أَنَّ مَالِكًا حَدَّثَهُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ، عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ - وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ جَدُّ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى -: هَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تُرِيَنِي كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ؟ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ: نَعَمْ «فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا، ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ، بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ، ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ، ثُمَّ رَدَّهُمَا حَتَّى رَجَعَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ» قَالَ مَالِكٌ: «هَذَا أَعَمُّ الْمَسْحِ وَأَحَبُّهُ إِلَيَّ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 173: Yunus bin Abdul A’la mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Wahab mengabarkan kepada kami bahwa Malik menceritakan kepadanya dari Amr bin Yahya Al Mazini dari ayahnya, bahwa ia berkata kepada Abdullah bin Zaid bin Ashim —ia termasuk sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, ia kakek Amr bin Yahya—, “Dapatkah engkau perlihatkan kepadaku bagaimana dahulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berwudhu?” Abdullah bin Zaid berkata, “Ya.” Ia meminta air wudhu lalu menuangkan pada kedua tangannya, membasuh kedua tangan dua kali, lalu berkumur dan menghirup air ke hidung tiga kali, membasuh wajah tiga kali (27-1), membasuh kedua tangan dua kali dua kali sampai ke siku, lalu mengusap kepala dengan kedua tangannya, mengusap bagian depan dan belakang, memulai bagian depan kepala, lalu menjalankan kedua tangan ke tengkuk, mengembalikan kedua tangan sampai ke tempat semula, kemudian membasuh kedua kaki. Malik berkata, “Ini usapan yang paling merata dan paling kusukai.” 279
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 173