Tafsir Al-Qur'an Surah Ad-Duha Ayat 1

Tafsir Al-Qur'an Surah Ad-Duha Ayat 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


وَالضُّحٰىۙ ﴿١

waḍ-ḍuḥā

Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Ad-Duha Ayat: 1
*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-Aswad ibnu Qais yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Jundub menceritakan bahwa Nabiﷺ mengalami sakit selama satu atau dua malam hingga beliau tidak melakukan qiyamul lail. Maka datanglah kepadanya seorang wanita dan berkata, "Hai Muhammad, menurut hematku setanmu itu tiada lain telah meninggalkanmu, maksudnya malaikat yang membawa wahyu kepadanya. Maka Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Demi waktu matahari sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. ) (Adh-Dhuha, 93:1-93:3)

*Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Turmuzi, Imam Nasa'i, Imam Ibnu Abu Hatim, dan Imam Ibnu Jarir telah meriwayatkan hadis ini melalui berbagai jalur dari Al-Aswad ibnu Qais, dari Jundub ibnu Abdullah Al-Bajali yang juga dikenal pula dengan Al-Alaqi dengan sanad yang sama. Menurut riwayat Sufyan ibnu Uyaynah, dari Al-Aswad ibnu Qais, disebutkan bahwa ia pernah mendengar Jundub mengatakan bahwa Malaikat Jibril datang terlambat kepada Rasulullahﷺ, maka orang-orang musyik mengatakan, "Muhammad ditinggalkan oleh Tuhannya. Maka Allah menurunkan firman-Nya: ( Demi waktu matahari sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. ) (Adh-Dhuha, 93:1-93:3)

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj dan Amr ibnu Abdullah Al-Audi, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, telah menceritakan kepadaku Sufyan, telah menceritakan kepadaku Al-Aswad ibnu Qais; ia pernah mendengar Jundub mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah dilempar dengan batu hingga mengenai jari tangannya sampai berdarah, maka beliau mengucapkan kalimat berikut: Tiadalah engkau selain dari jari tangan yang berdarah, di jalan Allah padahal engkau mengalaminya.

*Lalu Rasulullahﷺ tinggal selama dua atau tiga malam tanpa mengerjakan qiyamul lail (salat sunat malam hari). Maka ada seorang wanita (musyrik) yang berkata kepadanya, "Menurutku tiada lain setanmu telah meninggalkanmu. Maka turunlah firman Allahﷻ: ( Demi waktu matahari sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. ) (Adh-Dhuha, 93:1-93:3)

*Menurut konteks hadis yang ada pada Abu Sa'id, suatu pendapat mengatakan bahwa wanita tersebut adalah Jamil, istri Abu Lahab. Disebutkan pula bahwa jari tangan beliauﷺ terluka. Dan mengenai sabdaNabiﷺ di atas bertepatan dengan wazan syair telah disebutkan di dalam kitab Sahihain. Akan tetapi, hal yang aneh dalam hadis ini ialah luka di ibu jari itu menjadi penyebab beliauﷺ meninggalkan qiyamul lailnya dan juga menjadi turunnya surat ini.

*Adapun menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abusy Syawarib, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid ibnu Ziyad, telah menceritaka'n kepada kami Sulaiman Asy-Syaibani, dari Abdullah ibnu Syaddad, bahwa Siti Khadijah berkata kepada Nabiﷺ, "Menurut hemat saya, Tuhanmu telah meninggalkan kamu. Maka Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Demi waktu matahari sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. ) (Adh-Dhuha, 93:1-93:3)

*Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Malaikat Jibril datang terlambat kepada Nabiﷺ Maka nabiﷺ merasa sangat gelisah karenanya, lalu Siti Khadijah mengatakan, "Sesungguhnya aku melihat Tuhanmu telah meninggalkan kamu, karena aku melihat kegelisahanmu yang berat. Urwah melanjutkan kisahnya, bahwa maka turunlah firman Allahﷻ: ( Demi waktu matahari sepenggalah naik dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. ) (Adh-Dhuha, 93:1-93:3) hingga akhir surat.

*Maka sesungguhnya hadis ini berpredikat mursal dari kedua jalur tersebut. Barangkali penyebutan Khadijah bukanlah berdasarkan hafalan, atau memang dia terlibat dan mengatakannya dengan nada menyesal dan bersedih hati; hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui.

*Sebagian ulama salaf -antara lain Ibnu Ishaq- menyebutkan, bahwa surat inilah yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabiﷺ ketika Jibril menampakkan rupa aslinya kepada Nabiﷺ dan datang mendekatinya, lalu turun menuju kepada beliauﷺ yang saat itu beliau sedang berada di Lembah Abtah, seperti yang disebutkan firman-Nya: ( Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. ) (An-Najm, 53:10)

*Ibnu Ishaq mengatakan bahwa saat itulah Jibril menyampaikan kepada Rasulullahﷺ surat ini yang diawali oleh firman-Nya: ( Demi waktu matahari sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi. ) (Adh-Dhuha, 93:1-93:2)

*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa setelah diturunkan kepada Nabiﷺ permulaan wahyu Al-Qur'an, maka Jibril datang terlambat beberapa hari dari Nabiﷺ sehingga roman muka beliauﷺ berubah sedih karenanya. Dan orang-orang musyrik mengatakan, "Dia telah ditinggalkan oleh Tuhannya dan dibenci. Maka Allahﷻ menurunkan firman Allahﷻ: ( Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. ) (Adh-Dhuha, 93:3) Ini merupakan sumpah dari Allahﷻ dengan menyebut waktu duha dan cahaya yang Dia ciptakan padanya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar