Tafsir Al-Qur'an Surah `Abasa Ayat 10

Tafsir Al-Qur'an Surah `Abasa Ayat 10

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ ﴿١٠

fa anta 'an-hu talahhā

engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah `Abasa Ayat: 10
*Maksudnya, kamu acuhkan dia. Dan setelah kejadian ini Allahﷻ memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk tidak boleh mengkhususkan peringatan terhadap seseorang secara tertentu, melainkan harus menyamakan di antara semuanya. Dalam hal ini tidak dibedakan antara orang yang mulia dan orang yang lemah, orang yang miskin dan orang yang kaya, orang merdeka dan budak belian, laki-laki dan wanita, serta anak-anak dan orang dewasa. Kemudian Allah-lah yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus, keputusan yang ditetapkan-Nya penuh dengan kebijaksanaan dan mempunyai alasan yang sangat kuat.

*Al-Hafiz Abu Ya'la mengatakan di dalam kitab musnadnya, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Qatadah, dari Anas£ yang mengatakan sehubungan dengan makna firman Allahﷻ: ( Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. ) ('Abasa, 80:1) Ibnu Ummi Maktum datang kepada Nabiﷺ yang saat itu sedang berbicara dengan Ubay ibnu Khalaf, maka beliauﷺ berpaling dari Ibnu Ummi Maktum, lalu Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. ) ('Abasa, 80:1-80:2) Maka sesudah peristiwa itu Nabiﷺ selalu menghormatinya.

*Qatadah mengatakan, telah menceritakan kepadaku Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa ia melihat Ibnu Ummi Maktum dalam perang Qadisiyah, memakai baju besi, sedangkan di tangannya terpegang bendera berwarna hitam.

*Abu Ya'la dan Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Yahya Al-Umawi, telah menceritakan kepadaku ayahku yang mengatakan bahwa berikut ini adalah hadis yang diceritakan kepada kami dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah¥ yang mengatakan bahwa ayat ini, yaitu firman-Nya: ( Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. ) ('Abasa, 80:1) diturunkan berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang tuna netra. Dia datang kepada Rasulullahﷺ, lalu berkata, "Berilah aku petunjuk. Sedangkan saat itu di hadapan Rasulullahﷺ terdapat seorang lelaki dari kalangan pembesar kaum musyrik. Maka Rasulullahﷺ berpaling dari Ibnu Ummi Maktum dan melayani lelaki musyrik itu seraya bersabda, "Bagaimanakah pendapatmu tentang apa yang aku katakan ini, apakah berkesan? Lelaki itu menjawab, "Tidak. Maka berkenaan dengan peristiwa inilah ayat berikut diturunkan, yaitu firman-Nya: ( Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. ) ('Abasa: 80,1)

*Imam Turmuzi telah meriwayatkan hadis ini dari Sa'id ibnu Yahya Al-Umawi dengan sanad yang semisal; kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa sebagian dari mereka ada yang meriwayatkan dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya yang mengatakan bahwa surat 'Abasa diturunkan berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum, tetapi dalam sanad ini tidak disebutkan dari Aisyah.

*Menurut hemat saya, memang demikianlah yang terdapat di dalam kitab Muwatta. Kemudian Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim juga telah meriwayatkan melalui jalur Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allahﷻ: ( Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. ) ('Abasa, 80:1-80:2) Bahwa ketika Rasulullahﷺ sedang berbicara secara tertutup dengan Atabah ibnu Rabi'ah, Abu Jahal ibnu Hisyam, dan Al-Abbas ibnu Abdul Muttalib, yang sebelumnya Nabiﷺ sering berbicara dengan mereka dan sangat menginginkan mereka beriman. Lalu tiba-tiba datanglah seorang lelaki tuna netra bernama Ibnu Ummi Maktum dengan jalan kaki, saat itu Nabiﷺ sedang serius berbicara dengan mereka. Lalu Abdullah ibnu Ummi Maktum meminta agar diajari suatu ayat dari Al-Qur'an dan berkata, "Wahai Rasulullah, ajarilah aku dengan apa yang telah Allah ajarkan kepadamu. Rasulullahﷺ berpaling dan bermuka masam terhadapnya serta tidak melayaninya, bahkan beliau kembali melayani mereka. Setelah Rasulullahﷺ selesai dari pembicaraan tertutupnya dan hendak pulang ke rumah keluarganya, maka Allahﷻ menahan sebagian dari pandangan beliau dan menjadikan kepada beliau tertunduk, lalu turunlah kepadanya firman Allahﷻ yang menegur sikapnya itu: ( Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberikan manfaat kepadanya? ) ('Abasa, 80:1-80:4) Maka setelah diturunkan kepada Rasulullahﷺ ayat-ayat tersebut, beliau selalu menghormatinya dan selalu berbicara dengannya dan menanyakan kepadanya, "Apakah keperluanmu? Apakah engkau ingin sesuatu? Dan apabila Ibnu Ummi maktum pergi darinya, beliauﷺ bertanya, "Apakah engkau mempunyai sesuatu keperluan? Demikian itu setelah Allahﷻ menurunkan firman-Nya. ( Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). ) ('Abasa, 80:5-80:7) .

Hadis ini garib dan munkar, sanadnya juga masih diperbincangkan dan diragukan.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Mansur Ar-Ramadi, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Al-Lais, telah menceritakan kepadaku Yunus, dari Ibnu Syihab yang mengatakan bahwa Salim ibnu Abdullah telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda: Sesungguhnya Bilal azan di malam hari, maka makan dan minumlah kamu hingga kamu mendengar seruan azan Ibnu Ummi Maktum. Dia adalah seorang tuna netra yang disebutkan oleh Allahﷻ dalam firman-Nya: ( Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. ) ('Abasa, 80:1-80:2) Tersebutlah pula bahwa dia menjadi juru azan bersama Bilal. Salim melanjutkan, bahwa Ibnu Ummi Maktum adalah seorang tuna netra, maka dia belum menyerukan suara azannya sebelum orang-orang berkata kepadanya saat mereka melihat cahaya fajar subuh, "Azanlah!

*Hal yang sama telah disebutkan oleh Urwah ibnuz Zubair, Mujahid, Abu Malik, Qatadah, Ad-Dahhak, Ibnu Zaid, dan selain mereka yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama salaf dan ulama khalaf, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum. Menurut pendapat yang terkenal, nama aslinya adalah Abdullah, dan menurut pendapat yang lainnya yaitu Amr; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar