بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَدَّ كَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِكُمْ كُفَّارًاۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۚ فَاعْفُوْا وَاصْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴿١٠٩﴾
wadda kaṡīrum min ahlil-kitābi lau yaruddụnakum mim ba'di īmānikum kuffārā, ḥasadam min 'indi anfusihim mim ba'di mā tabayyana lahumul-ḥaqq, fa'fụ waṣfaḥụ ḥattā ya`tiyallāhu bi`amrih, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapangdadalah, sampai Allah memberikan perintah-Nya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat: 109
*Allahﷻ memperingatkan hamba-hamba-Nya yang mukmin agar waspada terhadap tingkah laku orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab. Dia memberitahukan kepada mereka akan permusuhan orang-orang Ahli Kitab itu terhadap diri mereka, baik secara lahir maupun batin. Juga diberitahukan oleh Allah bahwa di dalam hati mereka (Ahli Kitab) memendam bara kedengkian terhadap kaum mukmin, padahal mereka mengetahui keutamaan kaum mukmin atas diri mereka dan keutamaan Nabi kaum mukmin atas nabi-nabi mereka.
*Allahﷻ memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar bersikap lapang dada dan pemaaf atau bersabar, hingga datang perintah Allah yang membawa pertolongan dan kemenangan. Allah memerintahkan mereka agar mendirikan salat, menunaikan zakat, serta menganjurkan dan mendorong mereka untuk mengerjakannya. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad ibnu Ishaq, bahwa telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Sa'id ibnu Jubair atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Huyay ibnu Akhtab dan Abu Yasir ibnu Akhtab merupakan dua orang Yahudi yang paling dengki kepada orang-orang Arab, karena mereka telah diberi keistimewaan dengan Rasulullahﷺ yang berasal dari kalangan mereka. Keduanya selalu berupaya keras membalikkan orang-orang dari Islam dengan semua kemampuan yang dimiliki keduanya. Maka Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian, ) (Al-Baqarah, 2:109) hingga akhir ayat
*Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Az-Zuhri sehubungan dengan takwil firman-Nya, ( Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan ) (Al-Baqarah, 2:109) bahwa yang dimaksud ialah Ka'b ibnul Asyraf.
*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubay, telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telah menceritakan kepada kami Syu'aib, dari Az-Zuhri, telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Abdullah ibnu Ka'b ibnu Malik, dari ayahnya, bahwa Ka'b ibnul Asyraf adalah seorang penyair Yahudi; dia sering menghina Nabiﷺ (melalui syair-syairnya). Maka sehubungan dengan dialah diturunkan firman-Nya: ( Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran ) sampai dengan firman-Nya ( Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka. ) (Al-Baqarah, 2:109)
*Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa seorang rasul yang ummi mengabarkan kepada mereka (ahli kitab) kitab-kitab, rasul-rasul, dan mukjizat-mukjizat yang telah dilakukan oleh rasul-rasul mereka. Kemudian rasul yang ummi itu membenarkan hal tersebut seperti mereka membenarkannya, tetapi mereka ingkar kepada rasul itu karena kufur, dengki, dan kesombongan mereka. Seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya:
حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
( Karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. ) Al-Baqarah, 2:109)
Yakni sesudah kebenaran telah jelas dan terang bagi mereka hingga tiada sesuatu pun dari kebenaran itu yang tidak diketahuinya. Akan tetapi, kedengkian yang terpendam di dalam hati mereka mendorong mereka ingkar. Karena itu, Allah mencela dan mengecam serta menghina mereka dengan hinaan yang keras. Kemudian Allahﷻ mensyariatkan kepada Nabi-Nya -juga kepada kaum mukmin- semua hal yang diamalkan oleh mereka, yaitu membenarkan dan beriman serta mengakui kitab yang diturunkan kepada mereka (Al-Qur'an) dan kitab-kitab yang diturunkan sebelum mereka. Semuanya itu berkat kemurahan dari Allah, pahala-Nya yang berlimpah, serta pertolongan-Nya kepada mereka.
*Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa ( min 'indi anfusihim ) artinya dari diri mereka sendiri.
*Abul Aliyah mengatakan bahwa makna firman-Nya, ( Sesudah nyata bagi mereka kebenaran, ) (Al-Baqarah, 2:109) yakni sesudah nyata bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang mereka jumpai namanya di dalam kitab mereka, Taurat dan Injil. Lalu mereka ingkar kepadanya karena dengki dan iri hati karena Rasul tersebut bukan dari kalangan mereka. Hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah dan Ar-Rabi' ibnu Anas.
*******
Firman Allahﷻ:
فَاعْفُوْا وَاصْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ
( Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. ) (Al-Baqarah, 2:109)
Ayat ini sama pengertiannya dengan firman-Nya:
وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًا
( Dan kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. ) (Ali Imran, 3:186), hingga akhir ayat.
*Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. ) bahwa ayat ini telah di-mansukh oleh firman-Nya: ( Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kalian jumpai. ) (At-Taubah, 9:5) Dan firman-Nya: ( Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian... ) sampai dengan firman-Nya ( ...sedangkan mereka dalam keadaan tunduk. ) (At-Taubah, 9:29) Ayat terakhir inilah yang menasakh pemberian maaf kepada orang-orang musyrik.
*Hal yang sama dikatakan oleh Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah, dan As-Saddi; sesungguhnya ayat ini (Al-Baqarah ayat 109) dimansukh oleh ayat Saif (ayat yang memerintahkan perang). Hal ini diisyaratkan pula oleh firman-Nya: ( ...sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. ) (Al-Baqarah, 2:109)
*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telah menceritakan kepada kami Syu'aib, dari Az-Zuhri, telah menceritakan kepadaku Urwah ibnuz Zubair, bahwa Usamah ibnu Zaid menceritakan hadis berikut:
Pada mulanya Rasulullahﷺ dan para sahabatnya memaafkan orang-orang musyrik dan Ahli Kitab seperti apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka dan mereka bersabar dalam menahan gangguan yang menyakitkan (dari kalangan orang-orang musyrik dan Ahli Kitab). Allahﷻ telah berfirman, ( Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu ) (Al-Baqarah, 2:109). Dan Rasulullahﷺ menakwilkan makna memaafkan sesuai dengan instruksi yang diperintahkan Allah kepadanya, hingga Allah mengizinkan beliau untuk memerangi mereka. Maka terbunuhlah orang-orang yang terbunuh dari kalangan para pemimpin Quraisy setelah ada izin dari Allah (untuk memerangi mereka).
*Sanad hadis ini sahih, hanya penulis belum pernah melihatnya pada suatu kitab pun dari kitab-kitab Sittah. Tetapi hadis ini mempunyai sumber di dalam kitab Sahihain, dari Usamah ibnu Zaid£.