بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ﴿١٢٦﴾
wa iż qāla ibrāhīmu rabbij'al hāżā baladan āminaw warzuq ahlahụ minaṡ-ṡamarāti man āmana min-hum billāhi wal-yaumil-ākhir, qāla wa mang kafara fa umatti'uhụ qalīlan ṡumma aḍṭarruhū ilā 'ażābin-nār, wa bi`sal-maṣīr
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat: 126
*Imam Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abuz Zubair, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
اِنَّ اِبْرَاهِيْمَ حَرَّمَ بَيْتَ اللّٰهِ واَمَّنَهٗ وَاِنِّيْ حَرَّمْتُ الْمَدِيْنَةَ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا فَلَا يُصَادُ صَيْدُهَا وَلَا يُقْطَعُ عِضَاهُهَا
( Sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan dan mengamankan Baitullah, dan sesungguhnya aku mengharamkan Madinah di antara kedua batasnya. Karena itu, tidak boleh diburu binatang buruannya dan tidak boleh ditebang pepohonannya. )
*Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Nasa'i, dari Muhammad ibnu Basysyar, dari Bandar dengan lafaz yang sama. Imam Muslim mengetengahkannya dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah dan Amr ibnu Naqid, yang kedua-duanya menerimanya dari Abu Ahmad Az-Zubairi, dari Sufyan AS-Sauri.
*Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Abus Sa-ib yang kedua-duanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahim Ar-Razi, keduanya mengatakan bahwa kami pernah mendengar Asy'as, dari Nafi' dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
اِنَّ اِبْرَاهِيْمَ كَانَ عَبْدَ اللّٰهِ وَخَلِيْلَهٗ وَاِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ وَرَسُوْلُهٗ وَاِنَّ اِبْرَاهِيْمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَاِنِّيْ حَرَّمْتُ الْمَدِيْنَةَ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا عِضَاهَهَا وَصَيْدَهَا لَا يُحْمَلُ فِيْهَا سِلَاحٌ لِقِتَالٍ وَلَا يُقْطَعُ مِنْهَا شَجَرَةً اِلَّا لِعَلَفِ بَعِيْرٍ
( "Sesungguhnya Ibrahim adalah hamba dan kekasih Allah, dan sesungguhnya aku adalah hamba dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan Mekah kota suci, dan sesungguhnya aku menjadikan Madinah kota yang suci di antara kedua batasnya, yakni semua pepohonannya dan semua binatang buruannya. Tidak boleh membawa senjata ke dalamnya untuk tujuan perang, dan tidak boleh menebang sebuah pohon pun darinya kecuali untuk makanan unta. )
Akan tetapi, jalur periwayatan ini garibah karena tidak dijumpai dalam salah satu kitab pun dari Kutubus Sittah. Asal hadis berada pada kitab Sahih Muslim, dari jalur yang lain melalui Abu Hurairah£ yang menceritakan hadis berikut:
Orang-orang (penduduk Madinah) apabila musim buah kurma tiba, mereka mendatangkan yang mula-mula mereka petik kepada Rasulullahﷺ Dan apabila Rasulullahﷺ menerimanya, maka beliau berdoa,
اللهم بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا اللهم اِنَّ اِبْرَاهيْمَ عَبْدُكَ وَخَلِيْلُكَ وَنَبِيُّكَ وَاِنِّيْ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ وَاِنَّهٗ دَعَاكَ لِمَكَّةَ وَاِنِّيْ اَدْعُوْكَ لِلْمَدِيْنَةِ بِمِثْلِ مَا دَعَاكَ لِمَكَّةَ وَمِثْلِهٖ مَعَهٗ
( "Ya Allah, berkatilah bagi kami dalam buah kurma kami, berkatilah bagi kami dalam kota Madinah kami, berkatilah bagi kami dalam ukuran sa' kami, dan berkatilah bagi kami dalam ukuran mud kami. Ya Allah, sesungguhnya Ibrahim adalah hamba, kekasih, dan Nabi-Mu; dan sesungguhnya aku adalah hamba dan Nabi-Mu. Dia telah berdoa untuk Mekah, dan sesungguhnya aku sekarang berdoa memohon kepada-Mu untuk kota Madinah ini dengan doa yang semisal dengan apa yang pernah didoakan olehnya (Ibrahim) buat Mekah, dan hal yang semisal semoga pula disertakan bersamanya. )
Kemudian Nabiﷺ memanggil anak yang paling kecil baginya, lalu memberikan buah kurma itu kepadanya. Menurut lafaz yang lain disebutkan (sebagai tambahannya): "berkah di samping berkah, kemudian beliau memberikannya kepada anak yang paling kecil di antara anak-anak yang hadir.
Demikianlah menurut lafaz Imam Muslim.
*Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Qutaibah ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Bakr ibnu Mudar, dari Ibnul Had, dari Abu Bakar ibnu Muhammad, dari Abdullah ibnu Amr ibnu Usman, dari Rafi' ibnu Khadij yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
اِنَّ اِبْرَاهِيْمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَاِنِّيْ اُحَرِّمُ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا
( "Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Mekah kota yang suci, dan sesungguhnya aku menjadikan kota Madinah di antara kedua batasnya sebagai kota yang suci. )
*Hadis ini hanya diketengahkan oleh Imam Muslim sendiri. Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini dari Qutaibah, dari Bakr ibnu Mudar dengan lafaz yang sama dengan lafaz Imam Muslim.
*Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Anas ibnu Malik£ yang menceritakan hadis berikut:
Bahwa Rasulullahﷺ bersabda kepada Abu Talhah, "Carikanlah buatku seorang pelayan laki-laki dari kalangan anak-anak kalian yang akan kujadikan sebagai pembantuku. Lalu Abu Talhah berangkat dengan memboncengku di belakang (menuju kepada Rasulullahﷺ). Maka aku melayani Rasulullahﷺ Anas ibnu Malik melanjutkan kisahnya, manakala Rasulullahﷺ turun istirahat.... Dan Anas ibnu Malik melanjutkan kisahnya, setelah itu beliau datang; dan manakala tampak baginya Bukit Uhud, maka beliau bersabda: Bukit ini (penghuninya) mencintaiku dan aku mencintainya. Manakala hampir tiba di Madinah, beliau berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku menjadikan apa yang ada di antara kedua bukit kota Madinah ini sebagai kota yang suci, sebagaimana Ibrahim telah menjadikan suci kota Mekah. Ya Allah, berkatilah bagi mereka dalam takaran mud dan sa' mereka. Menurut lafaz yang lain dalam kitab Sahihain disebutkan seperti berikut Ya Allah, berkatilah bagi mereka dalam takaran mereka, dan berkatilah mereka dalam takaran sa' mereka, dan berkati pula mereka dalam takaran mud mereka. Imam Bukhari menambahkan, "Yakni penduduk Madinah.
*Disebutkan pula oleh keduanya (Shahih Bukhari dan Sahih Muslim), dari Anas yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah berdoa:
اللهم اجْعَلْ بِالْمَدِيْنَةِ ضِعْفَيْ مَا جَعَلْتَهٗ بِمَكَّةَ مِنَ الْبَرَكَةِ
( "Ya Allah, semoga Engkau menjadikan di Madinah ini keberkahan dua kali lipat dari apa yang telah Engkau jadikan buat Mekah. )
*Dari Abdullah ibnu Zaid ibnu Asim£, dari Nabiﷺ, disebutkan seperti berikut:
اِنَّ اِبْرَاهِيْمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لَهَا وحَرَّمتُ الْمَدِيْنَةَ كَمَا حَرَّمَ اِبْرَاهِيْمُ مَكَّةَ وَدَعَوْتُ لَهَا فِيْ مُدِّهَا وَصَاعِهَا مِثْلَ مَا دَعَا اِبْرَاهِيْمُ لِمَكَّةَ
( "Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Mekah kota yang suci, dan ia telah mendoakan buat penduduknya. Dan sesungguhnya aku menjadikan kota Madinah kota yang suci, sebagai mana Ibrahim menjadikan suci kota Mekah. Dan sesungguhnya aku telah berdoa untuk Madinah dalam takaran mud dan sa'-nya sebagaimana Ibrahim telah mendoakan untuk Mekah. )
Hadis ini dan lafaznya diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
*Imam Muslim telah meriwayatkan pula, sedangkan lafaznya berbunyi seperti berikut, bahwa Rasulullahﷺ pernah berdoa:
اِنَّ اِبْرَاهِيْمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لِاَهْلَهَا. وَاِنِّيْ حَرَّمْتُ الْمَدِيْنَةَ كَمَا حَرَّمَ اِبْرَاهِيْمُ مَكَّةَ وَاِنِّيْ دَعَوْتُ لَهَا فِيْ صَاعِهَا وَمُدِّهَا بِمِثْلِ مَا دَعَا اِبْرَاهِيْمُ لِاَهْلِ مَكَّةَ
( "Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Mekah kota yang suci, dan ia telah mendoakan buat penduduknya. Dan sesungguhnya aku menjadikan kota Madinah kota yang suci, sebagaimana Ibrahim menjadikan suci kota Mekah. Dan sesungguhnya aku telah berdoa untuk Madinah dalam takaran sa' dan mud-nya sebanyak dua kali lipat dari apa yang didoakan oleh Nabi Ibrahim untuk Mekah. )
*Dan Abu Sa'id telah menceritakan dari Nabiﷺ, bahwa Rasulullahﷺ berdoa:
اللهم اِنَّ اِبْرَاهِيْمَ حَرَّمَ مَكَّةَ فَجَعَلَهَا حَرَامًا وَاِنِّيْ حَرَّمْتُ الْمَدِيْنَةَ حَرَامًا مَا بَيْنَ مَأْزِمَيْهَا لَا يَهْرَاقُ فِيْهَا دَمٌ وَلَا يُحْمَلُ فِيْهَا سِلَاحٌ لِقِتَالٍ وَلَا يُخْبَطُ فِيْهَا شَجَرَةٌ اِلَّا لِعَلَفٍ. اللهم بَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا اللهم بَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا اللهم بَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا اللهم اجْعَلْ مَعَ الْبَرَكَةِ بِرْكَتَيْنِ
( "Ya Allah, sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan kota Mekah, maka dia menjadikannya sebagai tanah suci. Dan sesungguhnya aku mengharamkan Madinah di antara kedua batasnya sebagai tanah suci agar tidak dialirkan darah padanya, tidak boleh membawa senjata ke dalamnya untuk peperangan, tidak boleh memotong sebuah pohon pun darinya kecuali hanya untuk makanan ternak. Ya Allah, berkatilah bagi kami kota Madinah kami. Ya Allah, berkatilah bagi kami takaran sa' kami. Ya Allah, berkatilah bagi kami takaran mud kami. Ya Allah, jadikanlah bersama keberkatan ini dua kali lipat keberkatan. )
Hadis ini merupakan riwayat Imam Muslim.
*Hadis-hadis yang menerangkan tentang keharaman (kesucian) kota Madinah cukup banyak jumlahnya. Kami mengutarakan sebagiannya saja yang ada kaitannya dengan pengharaman Nabi Ibrahim terhadap kota suci Mekah, mengingat pembahasan ini ada munasabah kaitannya dengan tafsir ayat yang sedang kita bahas.
*Hadis-hadis tersebut dijadikan pegangan oleh orang yang mengatakan bahwa pengharaman kota Mekah hanya dilakukan oleh lisan Nabi Ibrahim Akan tetapi, pendapat yang lain mengatakan "sesungguhnya kota Mekah itu telah haram (suci) sejak bumi diciptakan pendapat yang terakhir ini lebih jelas dan lebih kuat.
*Banyak hadis lainnya yang menerangkan bahwa Allahﷻ telah mengharamkan kota Mekah sebelum langit dan bumi diciptakan, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, dari Abdullah ibnu Abbas£ yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda pada hari kemenangan atas kota Mekah:
اِنَّ هٰذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللّٰهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللّٰهِ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ. وَاِنَّهٗ لَمْ يَحِلَّ الْقِتَالُ فِيْهِ لِاَحَدٍ قَبْلِيْ وَلَمْ يَحِلَّ لِيْ اِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارِ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللّٰهِ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ. لَا يُعْضَدُ شَوْكُهٗ وَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهٗ وَلَا تُلْتَقَطُ لُقَطَتُهٗ اِلَّا مَنْ عَرَّفَهَا وَلَا يُخْتَلٰى خَلَاهَا. فَقَالَ الْعَبَّاسُ. يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ اِلَّا الْاِذْخِرَ فَاِنَّهٗ لِقَيْنِهِمْ وَلِبُيُوْتِهِمْ. فَقَالَ اِلَّا الْاِذْخِرَ
( "Sesungguhnya negeri ini (Mekah) telah diharamkan (dijadikan suci) oleh Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka negeri ini tetap suci sejak disucikan oleh Allah hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya negeri ini tidak dihalalkan peperangan di dalamnya oleh seorang pun sebelumku, tidak dihalalkan olehku kecuali sesaat dari siang hari. Maka negeri ini tetap suci sejak disucikan oleh Allah hingga hari kiamat. Pepohonannya tidak boleh ditebang, binatang buruannya tidak boleh diburu, barang temuannya tidak boleh diambil kecuali bagi orang yang hendak mengumumkannya, dan rerumputannya tidak boleh dicabut. ) Maka Al-Abbas bertanya, "Wahai Rasulullah, terkecuali izkhir, karena sesungguhnya kayu izkhir dipergunakan untuk pandai besi mereka dan untuk (atap) rumah-rumah mereka. Maka Rasulullahﷺ bersabda, ( "Terkecuali izkhir. )
*Demikianlah menurut lafaz Imam Muslim. Imam Bukhari serta Imam Muslim meriwayatkan pula hal yang semisal melalui Abu Hurairah£.
*Sesudah itu Imam Bukhari mengatakan bahwa Aban ibnu Saleh telah meriwayatkan dari Al-Hasan ibnu Muslim ibnu Yanaq, dari Safiyyah binti Syaibah yang mengatakan, "Aku pernah mendengar hal yang semisal dari Nabiﷺ Riwayat inilah yang dinilai mu'allaq oleh Imam Bukhari.
*Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Abdullah ibnu Majah, dari Muhammad ibnu Abdullah ibnu Numair, dari Yunus ibnu Bukair, dari Muhammad ibnu Ishaq, dari Aban ibnu Saleh, dari Al-Hasan ibnu Muslim ibnu Yanaq, dari Safiyyah binti Syaibah yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Nabiﷺ berkhotbah pada hari kemenangan atas kota Mekah. Beliauﷺ bersabda:
يَا اَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ اللّٰهَ حَرَّمَ مَكَّةَ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فَهِيَ حَرَام اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا يُنَفَّر صَيْدُهَا وَلَا يَأْخُذُ لُقَطَتَهَا اِلَّا مُنْشِدٌ. فَقَالَ الْعَبَّاسُ اِلَّا الْاِذْخِرَ فَاِنَّهٗ لِلْبُيُوْتِ وَالْقُبُوْرِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِلَّا الْاِذْخِرَ
( "Hai manusia, sesungguhnya Allah telah mengharamkan (menyucikan) Mekah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Maka kota Mekah tetap haram hingga hari kiamat; pepohonannya tidak boleh ditebang, dan binatang buruannya tidak boleh diburu, serta barang temuannya tidak boleh dipungut kecuali bagi orang yang hendak mengumumkannya. ) Al-Abbas berkata, "Terkecuali izkhir, karena sesungguhnya izkhir buat rumah-rumah dan keperluan kuburan. Maka Rasulullahﷺ bersabda, "( Terkecuali izkhir. )
*Dari Abu Syuraih Al-Adawi, disebutkan bahwa ia pernah berkata kepada Amr ibnu Sa'id ketika Amr ibnu Sa'id sedang melantik utusan-utusannya untuk ke Mekah, "Izinkanlah bagiku, wahai Amir, untuk mengemukakan kepadamu suatu ucapan yang pernah disabdakan oleh Rasulullahﷺ Ketika keesokan harinya setelah kemenangan atas kota Mekah. Aku mendengarnya langsung dengan kedua telingaku ini dan menghafalnya, lalu aku melihat dengan kedua mata kepalaku ketika beliau mengatakannya. Sesungguhnya beliau pada permulaannya memuji dan menyanjung Allahﷻ Kemudian beliauﷺ bersabda:
اِنَّ مَكَّةَ حَرَّمَهَا اللّٰهُ وَلَمْ يُحَرِّمْهَا النَّاسُ فَلَا يَحِلُّ لِامْرِئٍ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ اَنْ يَسْفِكَ بِهَا دَمًا وَلَا يُعْضَدُ بِهَا شَجَرَةٌ فَاِنَّ اَحَدٌ تَرَخَّصَ بِقِتَالِ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُوْلُوْا اِنَّ اللّٰهَ اَذِنَ لِرَسُوْلِهٖ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ. وَاِنَّمَا اَذِنَ لِيْ فِيْهَا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ وَقَدْ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالْاَمْسِ فَلْيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الغَائِبَ
( "Sesungguhnya Mekah telah diharamkan oleh Allah, dan bukan diharamkan oleh manusia. Maka tidak halal bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian mengalirkan darah padanya, dan menebang salah satu dari pepohonannya. Jika ada seseorang mengatakan mengapa diberikan rukhsah kepada Rasulullahﷺ untuk melakukan peperangan di dalamnya. Maka katakanlah bahwa sesungguhnya Allah hanya mengizinkan kepada Rasul-Nya dan tidak memberi izin kepada kalian. Sesungguhnya yang diizinkan kepadaku untuk melakukan peperangan di dalamnya hanyalah sesaat dari siang hari. Adapun sekarang, kota Mekah telah kembali menjadi haram seperti keharamannya kemarin. Maka hendaklah orang yang menyaksikan maklumat ini menyampaikannya kepada orang yang tidak hadir. )
*Kemudian dikatakan kepada Abu Syuraih, "Apakah yang dikatakan oleh Amr kepadamu? Abu Syuraih menjawab, "Aku lebih mengetahui hal tersebut daripada kamu, hai Abu Syuraih: "Sesungguhnya tanah haram (suci) itu tidak memberikan perlindungan kepada orang yang durhaka, tidak pula orang yang lari karena telah membunuh, dan tidak pula yang lari sehabis menimbulkan kerusakan.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Apa yang disebutkan di atas berdasarkan lafaz Imam Muslim.
*Apabila hal ini telah diketahui, maka tidak ada pertentangan di antara hadis-hadis yang menunjukkan bahwa Allah telah mengharamkan kota Mekah sejak Allah menciptakan langit dan bumi, dengan hadis-hadis yang menunjukkan bahwa Nabi Ibrahimlah yang mengharamkannya. Karena sesungguhnya Nabi Ibrahimlah yang menyampaikan dari Allah hukum yang dikehendaki-Nya terhadap kota Mekah dan pengharaman Allah terhadapnya. Mekah masih tetap dalam keadaan haram (suci) menurut Allah sebelum Nabi Ibrahim mengadakan bangunan Baitullah padanya.
*Perihalnya sama dengan masalah Rasulullah. Sejak dahulu beliau tercatat sebagai pemungkas para nabi di sisi Allah, sedangkan Adam saat itu masih berupa tanah liat. Akan tetapi, sekalipun demikian Nabi Ibrahim berdoa:
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ
( Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka. ) (Al-Baqarah, 2:129)
*Allah memperkenankan doanya sesuai dengan apa yang telah ditakdirkan oleh ilmu-Nya di zaman azali. Karena itulah maka di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepada kami tentang permulaan kejadianmu. Maka Nabiﷺ menjawab:
دَعْوَةُ اَبِيْ اِبْرَاهِيْمَ وَبُشْرٰى عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَرَاَتْ اُمِّيْ كَاَنَّهٗ خَرَجَ مِنْهَا نُوْرٌ اَضَاءَ تْ لَهٗ قُصُوْرُ الشَّامِ
( "(Aku adalah) doa ayahku Nabi Ibrahim dan berita gembira Isa ibnu Maryam, dan ibuku telah melihat seakan-akan keluar dari tubuhnya nur yang cahayanya menerangi gedung-gedung negeri Syam. )
*Pertanyaan ini menyatakan, "Ceritakanlah kepada kami tentang permulaan munculnya kejadianmu, seperti yang akan diterangkan nanti dalam waktu dekat, insya Allah.
*Masalah keunggulan kota Mekah atas kota Madinah dari segi keutamaan, seperti yang dikatakan oleh jumhur ulama -atau kota Madinah atas kota Mekah, seperti yang dikatakan oleh mazhab Maliki dan para pengikutnya- akan diketengahkan dalam pembahasan lain berikut dalil-dalilnya, insya Allah.