بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوْفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ اٰيٰتٍ مُّفَصَّلٰتٍۗ فَاسْتَكْبَرُوْا وَكَانُوْا قَوْمًا مُّجْرِمِيْنَ ﴿١٣٣﴾
fa arsalnā 'alaihimuṭ-ṭụfāna wal-jarāda wal-qummala waḍ-ḍafādi'a wad-dama āyātim mufaṣṣalāt, fastakbarụ wa kānụ qaumam mujrimīn
Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.
Tafsir Surah Al-A’raf Ayat: 133
Allahﷻ berfirman:
فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوْفَانَ
( Maka Kami kirimkan kepada mereka topan. ) (Al-A'raf, 7:133)
*Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai makna topan ini.
*Dari Ibnu Abbas, dalam salah satu riwayat darinya disebutkan bahwa yang dimaksud dengan topan ini adalah hujan besar yang menenggelamkan dan merusak semua tanaman dan buah-buahan. Hal yang sama dikatakan oleh Ad-Dahhak ibnu Muzahim.
*Dalam riwayat lainnya lagi Ibnu Abbas menyebutkan bahwa makna yang dimaksud ialah banyaknya kematian. Hal yang sama dikatakan oleh Ata.
*Mujahid mengatakan, yang dimaksud dengan topan ialah air bah dan penyakit ta'un (kolera).
*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Hisyam Ar-Rifa'i, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Yaman, telah menceritakan kepada kami Al-Minhal ibnu Khalifah, dari Al-Hajjaj, dari Al-Hakam ibnu Mina, dari Siti Aisyah¥ yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda: "Topan artinya kematian.
*Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih melalui hadis Yahya ibnu Yaman dengan lafaz yang sama, tetapi hadis ini garib.
*Dalam riwayat lainnya Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dengan topan ialah azab dari Allah yang meliputi mereka. Kemudian Ibnu Abbas membacakan firman Allahﷻ yang mengatakan: ( lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. ) (Al-Qalam, 68:19)
*Adapun mengenai AL-JARĀD atau belalang, sudah dikenal, yaitu sejenis serangga yang dapat dimakan, karena berdasarkan apa yang telah disebutkan di dalam hadis Sahihain dari Abu Ya'fur yang menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Abdullah ibnu Abu Aufa tentang belalang. Maka Abdullah ibnu Abu Aufa menceritakan: "Kami pernah ikut berperang bersama Rasulullahﷺ sebanyak tujuh kali peperangan, makanan kami adalah belalang.
*Imam Syafi'i dan Imam Ahmad ibnu Hambal serta Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan melalui hadis Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, dari ayahnya, dari Ibnu Umar, dari Nabiﷺ yang telah bersabda:
اُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ الْحُوْتُ وَالْجَرَادُ وَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ
( Dihalalkan bagi kita dua jenis bangkai dan dua jenis darah, yaitu ikan, belalang, hati, dan limpa. )
*Abul Qasim Al-Bagawi telah meriwayatkannya dari Daud ibnu Rasyid, dari Suwaid ibnu Abdul Aziz, dari Abu Tamam Al-Aili, dari Zaid ibnu Aslam, dari Ibnu Umar secara marfu dengan lafaz yang semisal.
*Abu Daud telah meriwayatkan dari Muhammad ibnul Faraj, dari Muhammad ibnu Zabarqan Al-Ahwazi, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Usman, dari Salman yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah ditanya mengenai belalang. Maka beliauﷺ bersabda:
اَكْثَرُ جُنُوْدِ اللّٰهِ لَا اٰكُلُهٗ وَلَا اُحَرِّمُهٗ
( "Balatentara Allah yang paling banyak jumlahnya. Aku tidak memakannya, tidak pula mengharamkannya. )
*Sesungguhnya Rasulullahﷺ tidak mau memakannya hanyalah karena tidak suka, sebagaimana beliau yang mulia tidak suka makan biawak, tetapi mengizinkannya untuk dimakan.
*Al-Hafiz Ibnu Asakir telah meriwayatkan di dalam Bab "Belalang yang ia himpunkan dalam satu juz, melalui hadis Abu Sa'id Al-Hasan ibnu Ali Al-Adawi, bahwa telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Yahya ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Khalid, dari Ibnu Juraij dari Ata, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ tidak mau memakan belalang, ginjal, tidak pula dab (semacam biawak) tanpa mengharamkannya. Adapun belalang, karena ia berasal dari azab dan pembalasan Allah; sedangkan kedua ginjal, karena letaknya yang berdekatan dengan kandung kemih. Mengenai dab (biawak), beliauﷺ bersabda: "Aku merasa khawatir bila ia berasal dari kutukan.
*Kemudian Ibnu Asakir mengatakan bahwa hadis ini garib, dan ia tidak menulisnya melainkan hanya dari jalur ini.
*Disebutkan bahwa Amirul Mukminin Umaribnul Khattab£ sangat menyukai belalang.
*Telah diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, bahwa Khalifah Umar pernah ditanya mengenai belalang. Maka ia menjawab, "Aduhai, sekiranya pada kita terdapat setumpuk atau dua tumpuk darinya untuk kita makan.
*Ibnu Majah telah meriwayatkan bahwa Ahmad ibnu Mani' telah menceritakan kepada kami, dari Sufyan ibnu Uyaynah, dari Abu Sa'd Sa'id ibnul Mirzaban Al-Baqqal yang pernah mendengar Anas ibnu Malik mengatakan. "Dahulu istri-istri Nabiﷺ saling berkirim hadiah belalang di antara sesama mereka yang dikirimkan dengan memakai piring besar.
*Abul Qasim Al-Bagawi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Daud ibnu Rasyid, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah ibnul Walid, dari Yahya ibnu Yazid Al-Qa'nabi, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari Sada ibnu Ajian, dari Abu Umamah yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda: Sesungguhnya Maryam binti Imran pernah memohon kepada Tuhannya agar Dia memberinya makan daging yang tidak ada darahnya. Maka Allah memberinya makan belalang, dan Maryam berdoa,
اللهم اَعِشْهُ بِغَيْرِ رَضَاعٍ وَتَابِعْ بَيْنَهٗ بِغَيْرِ شِيَاعٍ
( "Ya Allah, berilah ia kehidupan tanpa menyusu (yakni lsa), dan lahirkanlah ia tanpa bersuara. )
*Menurut Numair, ( syiyaa' ) artinya suara tangisan.
*Abu Bakar ibnu Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Baqi Hisyam ibnu Abdul Malik Al-Muzani, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah ibnul Walid, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ayyasy, dari pamdam ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, dari Abu Zuhair An-Numatri yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
( "Janganlah kalian membunuh belalang, karena sesungguhnya belalang itu adalah balatentara Allah yang sangat besar. )
Hadis ini berpredikat garib sekali.
*Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman Allahﷻ: ( Maka Kami kirimkan kepada mereka topan dan belalang. ) (Al-A'raf, 7:133) Bahwa belalang-belalang itu memakan habis semua paku pintu-pintu mereka tanpa memakan kayunya.
*Ibnu Asakir telah meriwayatkan melalui hadis Ali ibnu Zaid Al-Kharaiti, dari Muhammad ibnu Kasir, ia pernah mendengar Al-Auza'i mengatakan bahwa ia pernah keluar menuju Padang Sahara, tiba-tiba ia melihat seorang lelaki di dalam kumpulan belalang di langit. Ternyata lelaki itu menaiki seekor belalang dari kumpulan belalang yang ada bersamanya, sedangkan lelaki itu menyandang senjatanya. Setiap kali lelaki itu mengisyaratkan tangannya (seperti ini), maka pasukan belalangnya mengarah ke tujuan yang diisyaratkan oleh tangannya. Sedangkan lelaki itu tiada hentinya mengatakan, "Dunia ini batil, batillah semua yang ada padanya. Dunia ini fana, fanalah semua yang ada padanya. Dunia ini batil, dan batillah semua yang ada padanya.'
*Al-Hafiz Abul Faraj Al-Mu'afa Ibnu Zakaria Al-Hariri mengatakan, mengatakan dan menceritakan kepada kami Al Hasan Ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahim, telah menceritakan kepada kami Waki, dari Al-A'masy, telah menceritakan kepada kami Amir yang mengatakan bahwa Syuraih Al-Qadi pernah ditanya mengenai belalang. Maka ia menjawab, "Semoga Allah memburukkan belalang, padanya terdapat tujuh ciri khas makhluk yang angkuh, kepalanya mirip kepala kuda, lehernya mirip leher banteng, dadanya mirip dada harimau (singa), sayapnya mirip sayap burung elang, kakinya mirip kaki unta, jantan, ekornya mirip ekor ular, dan perutnya mirip perut kalajengking.
*Dalam tafsir firman Allahﷻ yang lalu, yaitu: ( Dihalalkan bagi kalian binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagi kalian dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan. ) (Al-Maidah, 5:96) telah disebutkan hadis Hammad ibnu Salamah, dari Abul Mihzam, dari Abu Hurairah yang di dalamnya disebutkan, "Kami berangkat bersama Rasulullahﷺ untuk menunaikan ibadah haji atau umrah. Maka kami bersua dengan sekumpulan belalang. Lalu kami memukulinya dengan tongkat-tongkat yang ada pada kami, sedangkan kami dalam keadaan ihram. Kemudian kami bertanya kepada Rasulullahﷺ (tentang perbuatan kami itu), maka beliauﷺ menjawab: 'Tidak mengapa dengan binatang buruan laut'.
*Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Harun Al-Hamani, dari Hisyam ibnul Qasim, dari Ziyad ibnu Abdullah ibnu Ilasah dan dari Musa ibnu Muhammad ibnu Ibrahim At-Taimi, dari ayahnya, dari Anas dan Jabir, dari Rasulullahﷺ Disebutkan bahwa apabila Rasulullahﷺ berdoa dalam menghadapi wabah belalang, beliau mengucapkan:
اللهم اَهْلِكْ كِبَارَهٗ وَاقْتُلْ صِغَارَهٗ وَاَفْسِدْ بَيْضَهٗ وَاقْطَعْ دَابِرَهٗ وَخُذْ بِاَفْوَاهِهٖ عَنْ مَعَايِشِنَا وَاَرْزَاقِنَا اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
( Ya Allah, binasakanlah yang besar-besarnya, matikanlah yang kecil-kecilnya, rusakkanlah telur-telurnya, hancurkanlah keturunannya serta hindarkanlah mulutnya dari tempat penghidupan kami dan dari rezeki kami. Sesungguhnya Engkau Maha Memperkenankan doa. )
Maka Jabir bertanya kepadanya, "Wahai Rasulullah, apakah engkau mendoakan untuk kebinasaan suatu pasukan dari balatentara Allah agar mereka dihancurkan? Rasulullahﷺ bersabda:
اِنَّمَا هُوَ نَثْرَةُ حُوْتٍ فِى الْبَحْرِ
( "Sesungguhnya belalang itu bersumber dari apa yang disebarkan oleh ikan di laut. )