بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْۗ مَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْۙ وَيَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ﴿١٤﴾
a lam tara ilallażīna tawallau qauman gaḍiballāhu 'alaihim, mā hum mingkum wa lā min-hum wa yaḥlifụna 'alal-każibi wa hum ya'lamụn
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang (munafik) yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari (kaum) kamu dan bukan dari (kaum) mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya.
Tafsir Surah Al-Mujadilah Ayat: 14
*Allahﷻ berfirman, mengingkari orang-orang munafik karena mereka membantu orang-orang kafir dalam batinnya, padahal dalam waktu yang sama mereka tidak bersama;sama dengan orang-orang kafir, juga tidak bersama-sama dengan kaum mukmin. Sebagaimana yang diterangkan oleh Allahﷻ melalui firman-Nya:
مُذَبْذَبِيْنَ بَيْنَ ذٰلِكَ لَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَلَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا
( Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman dan kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. ) (An-Nisa, 4:143)
*Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ
( Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? ) (Al-Mujadalah, 58:14)
Yakni orang-orang Yahudi yang munafik bersekongkol dan memihak kepada mereka dalam batinnya. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
مَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْ
( Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. ) (Al-Mujadalah, 58:14)
Artinya, orang-orang munafik itu pada hakikatnya bukan dari kalangan kamu, hai orang-orang mukmin; bukan pula dari kalangan orang-orang yang di pihak oleh mereka, yakni orang-orang Yahudi. Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:
وَيَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
( Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedangkan mereka mengetahui. ) (Al-Mujadalah, 58:14)
*Orang-orang munafik itu bersumpah dengan dusta, sedangkan mereka mengetahui bahwa sumpah yang mereka lakukan itu dusta belaka, yang dikenal dengan yaminul gamus. Hal ini merupakan kebiasaan mereka yang terkutuk, na'uzu billah. Karena sesungguhnya apabila bersua dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, Kami beriman. Dan apabila datang kepada Rasul, mereka bersumpah kepadanya dengan nama Allah bahwa diri mereka beriman. Padahal mereka mengetahui dalam dirinya bahwa sumpah yang mereka lakukan itu hanyalah dusta belaka, karena mereka tidak meyakini kebenaran dari apa yang mereka katakan, sekalipun secara lahiriahnya dibenarkan. Karena itulah maka Allah menyaksikan kedustaan sumpah dan persaksian mereka terhadap hal tersebut.