بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا صَرْصَرًا فِيْٓ اَيَّامٍ نَّحِسَاتٍ لِّنُذِيْقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَخْزٰى وَهُمْ لَا يُنْصَرُوْنَ ﴿١٦﴾
fa arsalnā 'alaihim rīḥan ṣarṣaran fī ayyāmin naḥisātil linużīqahum 'ażābal-khizyi fil-ḥayātid-dun-yā, wa la'ażābul-ākhirati akhzā wa hum lā yunṣarụn
Maka Kami tiupkan angin yang sangat bergemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami ingin agar mereka itu merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan azab akhirat pasti lebih menghinakan dan mereka tidak diberi pertolongan.
Tafsir Surah Fussilat Ayat: 16
Firman Allahﷻ:
فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا صَرْصَرًا
( Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka. ) (Fushshilat, 41:16)
*Sebagian ulama mengatakan bahwa angin itu sangat kuat tiupannya. Menurut pendapat yang lainnya sangat dingin; dan menurut pendapat yang lainnya lagi angin yang suara gemuruhnya sangat keras. Sebenarnya angin tersebut mempunyai semua sifat yang telah disebutkan di atas. Karena sesungguhnya angin itu selain sangat kuat tiupannya, juga sangat keras, agar hukuman yang ditimpakan kepada mereka sesuai dengan kekuatan yang mereka miliki yang menyebabkan mereka teperdaya karenanya. Dan sesungguhnya angin itu pun sangat dingin, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ
( dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. ) (Al-Haqqah, 69:6)
Yakni sangat dingin dan mempunyai suara gemuruh yang amat menakutkan; dan ada sebuah sungai di negeri Timur diberi nama Sungai Sarsar karena suara alirannya sangat kuat (menimbulkan suara gemuruh).
*******
Firman Allahﷻ:
فِيْٓ اَيَّامٍ نَّحِسَاتٍ
( dalam beberapa hari yang sial. ) (Fushshilat, 41:16)
Artinya, terus-menerus. Seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya
سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍ حُسُوْمًا
( selama tujuh malam dan delapan hari secara terus-menerus. ) (Al-Haqqah, 69:6)
Sebagaimana yang disebutkan pula di dalam firman-Nya:
فِيْ يَوْمِ نَحْسٍ مُّسْتَمِرٍّ
( pada hari nahas (sial) yang terus-menerus. ) (Al-Qamar, 54:19)
Yakni azab mulai menimpa mereka di hari yang nahas itu, kemudian kesialan terus-menerus menimpa mereka hingga semuanya binasa, selama tujuh malam dan delapan hari secara terus-menerus. Akhirnya binasalah mereka semuanya tanpa ada seorang pun yang tersisa. Azab yang menghinakan ini menimpa mereka di dunia dan terus disambung dengan azab di akhirat. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
لِنُذِيْقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَخْزٰى
( karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan, sedangkan mereka tidak diberi pertolongan. ) (Fushshilat, 41:16)
Yakni azab di akhirat lebih menghinakan mereka, dan tiada seorang pun yang dapat menolong mereka, sebagaimana ketika di dunia pun mereka tidak diberi pertolongan. Tiada seorang pun yang dapat menyelamatkan dan melindungi mereka dari azab Allah dan pembalasan-Nya.