بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَلَآ اُقْسِمُ بِالشَّفَقِۙ ﴿١٦﴾
fa lā uqsimu bisy-syafaq
Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,
Tafsir Surah Al-Insyiqaq Ayat: 16
*Telah diriwayatkan dari Ali, Ibnu Abbas, Ubadah ibnus Samit, Abu Hurairah, Syaddad ibnu Aus, Ibnu Umar, Muhammad ibnu Ali ibnul Husain, Mak-hul, Bakr ibnu Abdullah Al-Muzani, Bukair ibnul Asyaj, Malik, Ibnu Abu Zaib, dan Abdul Aziz ibnu Abu Salamah Al-Majisyun, bahwa mereka telah mengatakan ASY-SYAFAQ artinya mega yang berwarna merah.
*Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma'mar ibnu Khaisam, dari Ibnu Labibah, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ASY-SYAFAQ artinya cahaya putih, juga berarti merahnya warna cakrawala yang adakalanya hal ini terjadi sebelum mentari terbit -seperti yang dikatakan Mujahid- dan adakalanya sesudah tenggelamnya matahari, sebagaimana yang dikenal di kalangan ahli bahasa.
*Al-Khalil ibnu Ahmad mengatakan bahwa ASY-SYAFAQ artinya cahaya merah yang terjadi mulai dari tenggelamnya mentari sampai waktu isya. Apabila cahaya merah itu lenyap, maka dikatakan gabasy syafaqu, artinya telah lenyap cahaya merah itu.
*Al-Jauhari mengatakan bahwa ASY-SYAFAQ adalah sisa cahaya mentari yang berwarna merah pada permulaan malam sampai waktu malam dekat isya. Hal yang sama dikatakan oleh Ikrimah, bahwa ASY-SYAFAQ adalah warna merah yang ada antara waktu magrib sampai dengan waktu isya,
*Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Abdullah Ibnu Amr, dari Rasulullahﷺ yang telah bersabda:
وَقْتُ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ
( Waktu magrib itu selama mega merah belum tenggelam (belum lenyap). )
*Semuanya itu menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan ASY-SYAFAQ adalah seperti yang dikatakan oleh Al-Jauhari dan Al-Khalil.
*Tetapi menurut riwayat yang sahih dari Mujahid, disebutkan bahwa ia telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja. ) (Al-Insyiqaq, 84:16), Bahwa makna yang dimaksud adalah seluruh siang hari. Dan menurut riwayat lain yang juga bersumber darinya, ASY-SYAFAQ adalah matahari. Keduanya diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. Dan sesungguhnya hal yang mendorong Mujahid mengatakan demikian tiada lain karena ia membandingkan dengan firman-Nya: ( dan dengan malam dan apa yang diselubunginya. ) (Al-Insyiqaq, 84:17)
Yakni dia bermaksud menggabungkan keduanya, seakan-akan menurutnya Allah bersumpah dengan menyebut cahaya dan kegelapan.
*Ibnu Jarir mengatakan bahwa Allah bersumpah dengan menyebut siang hari yang pergi dan malam hari yang datang.
*Ibnu Jarir mengatakan bahwa ulama lainnya menyebut ASY-SYAFAQ sebagai nama merah dan putih, dan mereka mengatakan bahwa lafaz ASY-SYAFAQ termasuk lafaz yang mempunyai dua makna yang bertentangan.