بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ ﴿١٦٩﴾
wa lā taḥsabannallażīna qutilụ fī sabīlillāhi amwātā, bal aḥyā`un 'inda rabbihim yurzaqụn
Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki,
Tafsir Surah Ali `Imran Ayat: 169
*Allah menceritakan perihal para syuhada, bahwa sekalipun mereka gugur terbunuh dalam kehidupan dunia ini, sesungguhnya arwah mereka tetap hidup diberi rezeki di alam yang kekal.
*Muhammad ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Marzuq, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Yunus, dari Ikrimah, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Abu Talhah, telah menceritakan kepadaku Anas ibnu Malik perihal sahabat-sahabat Rasulullahﷺ yang dikirim beliauﷺ kepada penduduk Bir Ma'unah. Sahabat Anas ibnu Malik mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah jumlah mereka empat puluh atau tujuh puluh orang, sedangkan yang menjadi pemimpin dari penduduk tempat air itu adalah Amir ibnu Tufail Al-Ja'fari. Maka berangkatlah sejumlah sahabat Rasul itu hingga mereka sampai di sebuah gua yang berada di atas tempat air tersebut, lalu mereka duduk istirahat di dalam gua itu. Kemudian sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Siapakah di antara kalian yang mau menyampaikan risalah Rasulullahﷺ kepada penduduk tempat air ini? Maka seseorang -yang menurut dugaan perawi dia adalah Abu Mulhan Al-Ansari- berkata, "Akulah yang akan menyampaikan risalah Rasulullahﷺ Lalu ia berangkat hingga sampai di sekitar rumah-rumah mereka, kemudian ia duduk bersideku di hadapan pintu ramah-rumah itu, dan berseru, "Hai penduduk Bi-r Ma'unah, sesungguhnya aku adalah utusan Rasulullah kepada kalian. Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba serta utusan-Nya. Karena itu, berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya! Maka keluarlah dari salah satu rumah itu seorang lelaki seraya membawa sebuah tombak menuju kepadanya, lalu lelaki itu langsung menghunjamkan tombaknya ke lambung Abu Mulhan hingga tembus ke sisi yang lain. Maka Abu Mulhan berseru (sebelum meregang nyawanya): Allahu Akbar (Allah Mahabesar), aku beruntung (mendapat mati syahid) demi Tuhan Ka'bah! Kemudian seluruh penduduk Bi'r Ma'unah mengikuti jejak Abu Mulhan hingga mereka sampai kepada teman-teman Abu Mulhan yang berada di dalam gua tersebut. Maka Amir ibnu Tufail (bersama kaumnya) membunuh mereka semuanya.
*Ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Anas ibnu Malik, bahwa Allah telah menurunkan ayat Al-Qur'an berkenaan dengan nasib mereka itu, yang isinya mengatakan:
بَلِّغُوْا عَنَّا قَوْمَنَا اَنَّا قَدْ لَقِيْنَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَرَضِيْنَا عَنْه ثُمَّ نُسِخَتْ فَرُفِعَتْ بَعْدَ مَا قَرَأْنَاهُ زَمَنًا
( Sampaikanlah dari kami kepada kaum kami, bahwasanya kami telah menjumpai Tuhan kami, dan Dia rida dengan kami serta kami pun rida (puas) dengan (pahala)-Nya. )
*Kemudian ayat tersebut dimansukh dan diangkat kembali sesudah kami membacanya selama beberapa waktu, dan sebagai gantinya Allahﷻ menurunkan firman-Nya:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ
( Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. ) (Ali Imran, 3:169)
*Imam Muslim meriwayatkan di dalam kitab sahihnya, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Abdullah ibnu Murrah, dari Masruq yang menceritakan bahwa sesungguhnya kami pernah menanyakan kepada Abdullah tentang ayat ini, yaitu firman-Nya: ( Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. ) (Ali Imran, 3:169) Maka Abdullah menjawab, bahwa sesungguhnya kami pernah menanyakan hal yang sama kepada Rasulullahﷺ, lalu beliau bersabda:
اَرْوَاحُهُمْ فِيْ جَوْفِ طَيْرٍ خُضْرٍ لَهَا قَنَادِيْلُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَسْرَحُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ ثُمَّ تَأْوِيْ اِلٰى تِلْكَ الْقَنَادِيْلِ فَاطَّلَعَ اِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ اطِّلَاعَةً فَقَالَ هَلْ تَشْتَهُوْنَ شَيْئًا. فَقَالُوْا اَيَّ شَيْءٍ نَشْتَهِيْ وَنَحْنُ نَسْرَحُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شِئْنَا. فَفَعَلَ ذٰلِكَ بِهِمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَلَمَّا رَاَوْا اَنَّهُمْ لَنْ يُتْرَكُوْا مِنْ اَنْ يُسْاَلُوْا قَالُوْا يَا رَبِّ نُرِيْدُ اَنْ تَرُدَّ اَرْوَاحَنَا فِيْ اَجْسَادِنَا حَتّٰى نُقْتَلَ فِيْ سَبِيْلِكَ مَرَّةً اُخْرٰى فَلَمَّا رَاٰى اَنْ لَيْسَ لَهُمْ حٰجَةٌ تُرِكُوْا
( Arwah mereka (para syuhada) berada di dalam perm burung hijau, baginya terdapat pelita-pelita yang bergantungan di bawah Arasy, ia terbang di bagian surga dengan bebas menurut kehendaknya, kemudian hinggap pada pelita-pelita tersebut. Maka Tuhan mereka menjenguk keadaan mereka sekali kunjungan, lalu berfirman, "Apakah kalian menginginkan sesuatu? Mereka menjawab, "Apakah yang kami inginkan lagi, bukankah kami terbang dengan bebas di dalam surga ini menurut kehendak kami? Allah melakukan hal tersebut kepada mereka sebanyak tiga kali. Setelah mereka merasakan bahwa diri mereka tidak dibiarkan oleh Allah melainkan harus meminta, maka berkatalah mereka, "Wahai Tuhan kami, kami menginginkan agar Engkau mengembalikan arwah kami ke jasad kami, hingga kami dapat terbunuh lagi demi membela jalan-Mu sekali lagi. Setelah Allah melihat bahwa mereka tidak mempunyai keperluan lagi, maka barulah mereka ditinggalkan. )
Hadis yang semisal diriwayatkan pula melalui hadis Anas dan Abu Sa'id.
(|Hadis yang lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.|)
*Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abdus Samad. telah menceritakan kepada kami Hammad, telah menceritakan kepada kami Sabit, dari Anas, bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوْتُ لَهَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ يَسُرُّهَا اَنْ تَرْجِعَ اِلَى الدُّنْيَا اِلَّا الشَّهِيْدُ فَاِنَّهٗ يَسُرُّهٗ اَنْ يَرْجِعَ اِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ مَرَّةً اُخْرٰى لِمَا يَرٰى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ
( Tiada seorang pun yang meninggal dunia, sedangkan di sisi Allah dia memperoleh kebaikan yang menggembirakannya, lalu ia menginginkan dikembalikan ke dunia, kecuali hanya orang yang mati syahid. Karena sesungguhnya dia sangat gembira bila dikembalikan ke dunia, lalu gugur sekali lagi (di jalan Allah) karena apa yang dirasakannya dari keutamaan mati syahid. )
Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui jalur Hammad.
(|Hadis yang lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.|)
*Dikatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdullah Al-Madini, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Muhammad ibnu Ali ibnu Rabi'ah As-Sulami, dari Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari Jabir yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda kepadanya: Aku telah diberi tahu bahwa Allah menghidupkan kembali ayahmu, lalu berfirman kepadanya. "Mintalah kamu! Ayahmu berkata kepada-Nya, "Aku ingin dikembalikan ke dunia dan gugur lagi di jalan-Mu sekali lagi. Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah memutuskan bahwa mereka tidak akan dikembalikan lagi ke dunia.
Ditinjau dari segi ini, hanya Imam Ahmad sendirilah yang meriwayatkannya.
*Telah ditetapkan di dalam kitab Sahihain dan lain-lainnya bahwa ayah Jabir (yaitu Abdullah ibnu Amr ibnu Haram Al-Ansari£) gugur dalam Perang Uhud sebagai syuhada.
*Imam Bukhari mengatakan bahwa Abul Walid meriwayatkan dari Syu'bah, dari Ibnul Munkadir, bahwa ia pernah mendengar Jabir menceritakan hadis berikut: Ketika ayahku gugur (dalam Perang Uhud), aku menangis dan membuka kain penutup wajahnya. Maka sahabat-sahabat Rasulullahﷺ melarangku berbuat demikian. Tetapi Rasulullah sendiri tidak melarang, melainkan beliau bersabda: Jangan engkau tangisi dia -atau mengapa engkau tangisi dia- para malaikat masih terus menaunginya dengan sayap-sayap mereka hingga ia diangkat (ke langit).
*Hadis ini di-musnad-kan (disandarkan) langsung kepada Jabir oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Nasa'i melalui berbagai jalur, dari Syu'bah, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir yang menceritakan, "Ketika ayahku gugur dalam peperangan Uhud, aku membuka kain wajahnya, lalu aku menangisinya, hingga akhir hadis dengan lafaz yang semisal.