Tafsir Al-Qur'an Surah Qaf Ayat 19

Tafsir Al-Qur'an Surah Qaf Ayat 19

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ ﴿١٩

wa jā`at sakratul-mauti bil-ḥaqq, żālika mā kunta min-hu taḥīd

Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Qaf Ayat: 19
Firman Allahﷻ

وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ
( Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. ) (Qaf, 50:19)

*Allahﷻ berfirman, "Hai manusia, datanglah sakaratul maut dengan sebenarnya. Yakni Aku tampakkan kepadamu dengan meyakinkan apa yang selama ini kamu meragukannya.

ذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
( Itulah yang kamu selalu lari darinya. ) (Qaf, 50:19)

Maksudnya, inilah kematian yang selama ini kamu lari darinya. Ia datang menjemputmu, maka tiada jalan lari dan tiada jalan selamat bagimu untuk menghindarinya. Ulama tafsir berbeda pendapat mengenai lawan bicara yang dimaksud oleh ayat ini, yaitu firman-Nya:

وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
( Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya. ) (Qaf, 50:19)

*Menurut pendapat yang sahih, orang yang diajak bicara oleh ayat ini adalah manusia itu sendiri. Menurut pendapat yang lain, dia adalah orang kafir, dan pendapat yang lainnya mengatakan selain itu.

*Abu Bakar ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Ziad Sablan, telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Abbad, dari Muhammad ibnu Amr ibnu Alqamah, dari ayahnya, dari kakeknya Alqamah ibnu Waqqas yang menceritakan bahwa Aisyah¥ pernah mengatakan bahwa ia menjenguk ayahnya yang sedang menghadapi kematiannya, saat itu ia duduk di dekat kepala ayahnya. Dan suatu ketika Abu Bakar pingsan, maka Aisyah¥ mengucapkan suatu bait syair:

"Hai orang yang air matanya selalu ditahan-tahan, sesungguhnya sesekali pasti ia akan tercurahkan (tanpa bisa ditahan).

Maka Abu Bakar£ sadar dari pingsannya dan mengangkat kepalanya seraya mengatakan, "Hai putriku, bukan demikian, melainkan ucapkanlah firman Allahﷻ: ( Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya. ) (Qaf, 50:19).

*Telah menceritakan pula kepada kami Khalaf ibnu Hisyam, telah menceritakan kepada kami Abu Syihab Al-Khayyat, dari Ismail ibnu Abu Khalid, dari Al-Bahi yang mengatakan bahwa ketika Abu Bakar£ sakit keras, Aisyah¥ datang menjenguknya, lalu mengutip bait syair berikut:

"Demi usiamu, tiadalah kekayaan dapat memberi manfaat kepada seseorang bila di suatu hari sakaratul maut datang menjemputnya dan membuat dadanya sesak.

Maka Abu Bakar£ membuka penutup wajahnya dan mengatakan, "Bukan demikian, tetapi ucapkanlah firman Allahﷻ: ( Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya. ) (Qaf, 50:19).

*Asar ini telah diriwayatkan melalui berbagai jalur yang cukup banyak dalam sirah Abu Bakar As-Siddiq£ pada kisah menjelang kewafatannya.

*Di dalam hadis sahih dari Nabiﷺ disebutkan bahwa ketika beliauﷺ mengalami sakaratul maut, maka beliau mengusap keringat dari wajahnya, kemudian bersabda:

سُبْحَانَ اللّٰهِ اِنَّ لِلْمَوْتِ لَسَكَرَاتٍ
( "Mahasuci Allah, sesungguhnya kematian itu benar-benar mempunyai sakarat. )

*******
Firman Allahﷻ:

ذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
( Itulah yang kamu selalu lari darinya. ) (Qaf, 50:19)

Ada dua pendapat mengenai takwilnya.

Pendapat pertama mengatakan bahwa huruf ma dalam ayat ini adalah mausulah, yang artinya ialah yang kamu selalu lari darinya dan menjauh darinya, kini telah datang menjemput dirimu.

*Pendapat yang kedua mengatakan bahwa huruf ma di sini adalah nafiyah, yakni inilah hal yang kamu tidak dapat melarikan diri darinya dan tidak dapat pula mengelak darinya.

*Imam Tabrani mengatakan di dalam kitab Mu'jamui Kabir-nya, telah menceritakan kepada kami Mu'ammal ibnu Ali As-Sa'ig Al-Makki, telah menceritakan kepada kami Hafs, dari Ibnu Umar Al-Haddi, telah menceritakan kepada kami Mu'az ibnu Muhammad Al-Huzali, dari Yunus ibnu Ubaid, dari Al-Hasan, dari Samurah yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:

مَثَلُ الَّذِيْ يَفِرُّ مِنَ الْمَوْتِ مَثَلُ الثَّعْلَبِ تَطْلُبُهُ الْاَرْضُ بِدَيْنٍ فَجَاءَ يَسْعٰى حَتّٰى اِذَا اَعْيٰى وَاَسْهَرَ دَخَلَ جُحْرَهٗ فَقَالَتْ لَهُ الْاَرْضُ يَا ثَعْلَبُ دَيْنِيْ. فَخَرَجَ وَلَهٗ حِصَاصٌ فَلَمْ يَزَلْ كَذٰلِكَ حَتّٰى تَقَطَّعَتْ عُنُقُهٗ وَمَاتَ
( "Perumpamaan orang yang lari dari kematian sama dengan musang yang dituntut oleh bumi untuk membayar utang, maka musang itu keluar berusaha; dan manakala telah lelah dan kecapaian, ia masuk ke dalam liangnya. Lalu bumi berkata kepadanya, "Hai musang, bayarlah piutangku! Maka musang keluar dengan nafas yang terengah-engah, ia terus berusaha dalam keadaan demikian hingga urat lehernya terputus dan matilah ia. )


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar