بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ﴿١٩﴾
istaḥważa 'alaihimusy-syaiṭānu fa ansāhum żikrallāh, ulā`ika ḥizbusy-syaiṭān, alā inna ḥizbasy-syaiṭāni humul-khāsirụn
Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi.
Tafsir Surah Al-Mujadilah Ayat: 19
*Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:
اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ
( Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah. ) (Al-Mujadalah, 58:19)
Yakni hati mereka telah dikuasai oleh setan hingga setan membuat mereka lupa daratan dari mengingat Allahﷻ, dan memang demikianlah yang dilakukan oleh setan terhadap orang yang telah dikuasainya. Karena itulah Imam Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Zaidah, telah menceritakan kepada kami As-Sa-ib ibnu Hubaisy, dari Ma'dan ibnu Abu Talhah Al-Ya'muri, dari Abu Darda yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullahﷺ bersabda: Tidak ada tiga orang dalam suatu kampung dan tidak pula dalam suatu daerah pedalaman bila tidak ditegakkan salat di kalangan mereka, melainkan setan telah menguasai diri mereka. Maka berpegang teguhlah kepada jamaah, karena sesungguhnya serigala itu hanya memangsa kambing yang jauh (menyendiri).
*Zaidah mengatakan bahwa As-Sa-ib menafsirkan kata jamaah di sini dengan pengertian salat berjamaah.
*Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِ
( mereka itulah golongan setan. ) (Al-Mujadalah, 58:19)
Yaitu orang-orang yang telah dikuasai oleh setan hingga setan membuat mereka lupa mengingat Allahﷻ Lalu dalam firman selanjutnya disebutkan:
اَلَآ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
( Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi. ) (Al-Mujadalah, 58:19)