Tafsir Al-Qur'an Surah Ali `Imran Ayat 200

Tafsir Al-Qur'an Surah Ali `Imran Ayat 200

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ﴿٢٠٠

yā ayyuhallażīna āmanuṣbirụ wa ṣābirụ wa rābiṭụ, wattaqullāha la'allakum tufliḥụn

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Ali `Imran Ayat: 200
Firman Allahﷻ:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْا
( Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian). ) (Ali lmran, 3:200)

*Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk bersabar dalam menjalankan agama mereka yang diridai oleh Allah, yaitu agama Islam. Janganlah mereka meninggalkannya, baik dalam keadaan suka maupun duka dan dalam keadaan miskin maupun kaya, hingga mereka mati dalam keadaan memeluk agama Islam. Hendaklah mereka bersabar serta teguh dalam menghadapi musuh-musuh yang menyembunyikan agama mereka.

*Hal yang sama dikatakan pula bukan oleh hanya seorang dari kalangan ulama salaf.

*Al-murabatah artinya menetapi suatu tempat ibadah dan tidak bergeming darinya. Menurut pendapat lain, yang dimaksud dengan murabatah ialah menunggu waktu salat lain sesudah mengerjakan salat. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Sahl ibnu Hanif dan Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dan lain-lainnya.

*Dalam bab ini Ibnu Abu Hatim meriwayatkan sebuah hadis yang diketengahkan oleh Imam Muslim dan Imam Nasa'i melalui hadis Malik ibnu Anas, dari Al-Ala ibnu Abdur Rahman, dari Ya'qub maula Al-Hirqah, dari ayahnya, dari Abu Hurairah£, dari Nabiﷺ yang telah bersabda:

اَلَا اُخْبِرُكُمْ بِمَا يَمْحُو اللّٰهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ. اِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ عَلَى الْمَكَارِهٖ وَكَثْرَةُ الْخُطَا اِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذٰلِكُمُ الرِّبَاطُ فَذٰلِكُمُ الرِّبَاطُ فَذٰلِكُمُ الرِّبَاطُ
( "Maukah aku beri tahukan kepada kalian tentang suatu hal yang membuat Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan karenanya dan meninggikan derajat disebabkannya? Yaitu menyempurnakan wudu di waktu-waktu yang tidak disukai, banyak melangkah menuju ke masjid-masjid, dan menunggu waktu salat sesudah menunaikan salat. Maka yang demikian itulah yang dinamakan ribat, maka yang demikian itulah yang dinamakan ribat, maka yang demikian itulah yang dinamakan ribat. )

*Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abu Juliaifah Ali ibnu Yazid Al-Kufi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Karimah, dari Muhammad ibnu Yazid, dari Abu Salamah ibnu Abdur Rahman yang menceritakan bahwa sahabat Abu Hurairah£ datang kepada kami di suatu hari, lalu ia berkata, "Tahukah engkau, wahai anak saudaraku, berkenaan dengan apakah ayat ini diturunkan? yaitu: "Ingatlah, sesungguhnya di masa Nabiﷺ tidak ada peperangan yang memerlukan mereka untuk bersiap siaga di perbatasan negerinya. Akan tetapi, ayat ini diturunkan berkenaan dengan suatu kaum yang meramaikan masjid-masjid, menunaikan salat di waktunya masing-masing. dan mereka melakukan zikir kepada Allah di dalamnya. Berkenaan dengan merekalah ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya: ( Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian), bersabarlah kalian, ) dalam menunaikan salat lima waktu, ( dan kuatkanlah kesabaran kalian ) dalam menahan keinginan dan hawa nafsu kalian, ( dan tetaplah kalian ) di masjid-masjid kalian, ( dan bertakwalah kepada Allah ) terhadap semua hal yang membahayakan diri kalian. ( supaya kalian beruntung. ) (Ali lmran, 3:200)

*Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Hakim di dalam Kitab Mustadrak-nya melalui jalur Sa'id ibnu Mansur, dari Mus'ab ibnu Sabit, dari Daud ibnu Saleh, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang semisal.

*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abus Saib, telah menceritakan kepadaku Ibnu Fudail, dari Abdullah ibnu Sa'id Al-Maqbari, dari kakeknya, dari Syurahbil, dari Ali£ yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:

اَلَا اَدُلُّكُمْ عَلٰى مَا يُكَفِّرُ الذُّنُوْبَ وَالْخَطَايَا. اِسْباغُ الوُضُوْءِ عَلَى الْمَكَارِهٖ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذٰلِكُمُ الرِّبَاطُ
( "Maukah aku tunjukkan kalian kepada hal-hal yang dapat menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan? Yaitu menyempurnakan wudu di waktu-waktu yang tidak disukai dan menunggu salat lain sesudah menunaikan salat. Maka yang demikian itulah yang dinamakan ribat. )

*Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepadaku Musa ibnu Sahl Ar-Ramli, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Wadih, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muhajir, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Yazid ibnu Abu Anisah dari Syurahbil, dari Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda: "Maukah aku tunjukkan kalian kepada hal-hal yang membuat Allah memaafkan kesalahan-kesalahan karenanya dan menghapuskan dosa-dosa karenanya? Kami berkata: "Tentu saja mau wahai Rasulullah. Rasulullahﷺ bersabda, "Menyempurnakan wudu di tempatnya masing-masing, banyak melangkah menuju ke masjid-masjid, dan menunggu salat lain sesudah menunaikan salat. Maka yang demikian itulah yang dinamakan ribat.

*Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Salam Al-Barmusi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Galib Al-Intaki, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Al-Wa-zi' ibnu Naff, dari Abu Salamah ibnu Abdur Rahman, dari Abu Ayyub yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ bertamu kepada kami, lalu beliau bersabda:

( "Maukah aku tunjukkan kalian kepada hal-hal yang membuat Allah menghapuskan dosa-dosa karenanya dan membesarkan pahala karenanya? ) Kami menjawab, "Ya, wahai Rasulullah. Apakah itu? Beliau bersabda, ( "Menyempurnakan wudu di saat-saat yang tidak disukai, banyak melangkah menuju ke masjid-masjid, dan menunggu salat lain sesudah mengerjakan salat. )

Abu Ayyub mengatakan bahwa yang demikian itulah yang disebutkan di dalam firman Allahﷻ: ( Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah kalian (di tempat ibadah kalian), dan bertakwalah kepada Allah, supaya kalian beruntung. ) (Ali lmran, 3:200) Maka yang demikian itu adalah ribat di masjid-masjid.

Bila ditinjau dari segi ini, maka hadis ini berpredikat garib sekali.

*Abdullah ibnul Mubarak meriwayatkan dari Mus'ab ibnu Sabit ibnu Abdullah ibnuz Zubair, telah menceritakan kepadaku Daud ibnu Saleh yang mengatakan bahwa Abu Salamah ibnu Abdur Rahman pernah berkata kepadaku, "Hai anak saudaraku, tahukah kamu berkenaan dengan apakah ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya: ( Bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan berribat-lah kalian ) (Ali lmran, 3:200)' Aku menjawab, "Tidak tahu. ia berkata. "Hai anak saudaraku sesungguhnya di zaman Rasulullahﷺ belum pernah ada peperangan yang memerlukan kesiagaan di perbatasan, tetapi yang dimaksud ialah menunggu salat lain sesudah mengerjakan salat. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.

*Dalam pembahasan di atas (sehubungan dengan riwayat Ibnu Murdawaih terhadap hadis ini) disebutkan bahwa hal tersebut adalah perkataan Abu Hurairah£.

*Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud dengan murabatah dalam ayat ini ialah bersiap siaga di perbatasan negeri terhadap ancaman musuh, menjaga tapal batas negeri Islam, dan melindunginya dari serangan musuh yang hendak menjarah negeri-negeri Islam.

*Banyak hadis yang menganjurkan hal ini, dan disebutkan bahwa tugas ini pahalanya besar sekali.

*Imam Bukhari meriwayatkan di dalam kitab sahihnya melalui Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi, bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:

رِبَاطُ يَوْمٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا
( "Bersiap siaga di perbatasan selama sehari dalam jihad di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan semua yang ada di dalamnya. )

*Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui Salman Al-Farisi, dari Rasulullahﷺ Bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:

رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيٰمِهٖ وَاِنْ مَاتَ جَرٰى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِيْ كَانَ يَعْمَلُهٗ وَاُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ وَاَمِنَ الفَتَّانَ
( "Bersiaga di perbatasan negeri selama sehari semalam lebih baik daripada puasa sebulan berikut qiyamnya. Dan jika ia gugur, maka dialirkan kepadanya semua amal perbuatan yang biasa diamalkannya, dan dialirkan kepadanya rezekinya serta selamatlah ia dari fitnah (siksa kubur). )


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar